.
.
.Kana terbangun karena alarm disamping kasurnya, dia mengecek jam yang menunjukkan pukul 06.00 sebelum mematikan alarmnya.
Kepala Kana menoleh kesamping untuk mengecek Alderian, tapi pria itu sudah tidak ada disana, sepertinya sedang mandi. Kana terduduk sambil menguap, dia beranjak dari kasur dan langsung turun menuju ke dapur untuk mengambil minum.
Kegiatan Kana hari ini tidak banyak, pagi ini dia akan ke butik Rissa yang akan di buka hari ini. Mungkin dia akan sedikit lama disana, lagi pula tidak ada kegiatan lain lagi.
Ah iya soal Honeymoon yang sempat disinggung Galang kemarin malam. Danu berkata dia belum ada rencana apapun karena jadwalnya padat, dan juga karena Rissa akan mulai membuka butik lagi, mereka jadi sama-sama sibuk.
Meski begitu Danu berkata akan mencari waktu yang tepat untuk melaksanakan bulan madu mereka.
"Pagi mbak Kana," sapa Rara kepala pelayan yang bertugas dibagian dapur
"Pagi Ra," balas Kana, setelah meletakkan gelasnya di tempat cucian piring, dia menghampiri Rara "Ini sarapan untuk Al udah?"
"Udah mbak, tinggal dibawa ke meja aja"
"Yaudah biar aku yang bawa," tanpa menunggu jawaban Rara, Kana menyambar dua piring didepannya dan membawa nya menuju ke meja makan.
Rara cuma terkekeh. Awalnya dia memang tidak enak saat Kana memasuki dapur entah itu untuk memasak atau membawakan makanan ke meja makan, padahal pelayan disini sangat banyak, tapi setelah tinggal selama beberapa minggu ini. Rara sudah terbiasa dengan sifat Kana yang tidak bisa dilarang.
"Pagiii.." sapa Kana ceria begitu melihat Alderian turun dengan pakaian yang sudah rapih.
Alderian mengangkat alisnya melihat Kana meletakkan sarapan diatas meja "Rara mana?"
"Ada kok lagi beres-beres dapur"
"Dia yang nyuruh kamu bawa ini?" Tanya Alderian mendudukan dirinya dikursi makan.
"Engga, aku sendiri yang mau" ucap Kana menarik satu kursi dan duduk disana, ikut sarapan.
"Kamu jadi ke tempat Rissa?"
"Jadi, aku pergi bareng Alsa"
Alderian mengangguk sambil mengunyah sarapannya. "Jangan lupa bawa Ezra sama Ian"
Kening Kana mengerut "Noah mana?"
"Izin pulang, dia mau nikah"
"HAH?!" Pekik Kana tanpa sadar menggebrak meja membuat Alderian terlonjak kaget.
Pria itu memandang Kana tajam "Kurangin reaksi kamu yang sering berlebihan kayak gitu, bikin orang jantungan tau nggak"
Kana berdehem malu, dia kembali menatap Alderian "Serius Noah nikah? Kok mendadak gitu sih?"
"Ya mana saya tau, kamu pikir saya ibunya?" Balas Alderian kesal
"Ya aneh aja, kalau kamu bilang Ezra atau Ian yang nikah sih ga heran, tuh anak dua kan emang jelalatan. Tapi Noah? Sumpah ga percaya" ucap Kana berdecak sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
Mata tajam Alderian menyipit tak suka mendengar penuturan Kana "Emang kenapa kalau Noah yang nikah. Kamu ga terima? Kamu cemburu? suka sama dia, ha?"
Mulut Kana terbuka, dia menatap Alderian lebih tak percaya lagi setelah apa yang barusan ditangkap oleh pendengarannya.
"Kayaknya kamu deh yang cemburu,"
"Kenapa jadi saya? Kan kamu yang suka sama Noah" Balas Alderian tak terima
KAMU SEDANG MEMBACA
REBIRTH : ALDANA [AGRIENT STORY KE-1]✔️
FantasyCanaria Adelia atau kerap di sapa Kana harus menjalani sisa hidupnya dengan cara yang menyakitkan, saat berada diambang kematian Kana dikejutkan dengan semua fakta yang selama ini tidak dia ketahui, oleh karena itu Kana memohon agar dia bisa kembali...