16.Mau Serius Nggak!

24.8K 1.7K 19
                                    

Disaat  dua manusia berbeda gender sedang menikmati buah yang sudah mereka kupas, disalah satu ruangan vvip yang ada dirumah sakit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Disaat dua manusia berbeda gender sedang menikmati buah yang sudah mereka kupas, disalah satu ruangan vvip yang ada dirumah sakit.

Tiba-tiba seseorang membuka pintu membuat kegiatan dua manusia didalamnya terhenti dan melihat ke arah pintu, menunggu wujud orang yang sudah membuka pintu itu untuk menampakkan dirinya.

Fatir langsung melanjutkan kegiatannya begitu tau siapa yang datang, beda dengan Sofia yang langsung bergeser ke tempat lain agar orang itu bisa duduk ditempatnya sebelumnya.

"Masuk Hakim," sambut hangat Sofia membuat Fatir menatapnya tak suka.

Ya benar, orang yang baru saja datang adalah Hakim, pria yang beberapa waktu lalu bertengkar dengan Fatir direstaurant.

Dengan ragu Hakim masuk dan mendudukkan dirinya ditempat duduk yang sudah disiapkan Sofia.

"Fatir kenapa?"tanya Hakim melihat ke arah Fatir yang justru memasang wajah dingin dengan pandangan lurus ke depan.

Sofia mencubit pelan tangan Fatir untuk menanggapi musuh SD mereka. Tapi seperti disengaja, pria itu justru tetap berada diposisi awalnya tanpa menoleh ke arah wanita yang sudah tersenyum malu ke arah Hakim.

"Aah-- kayaknya gua ganggu kalian. Ya udah kalau gitu gua pulang aja. Semoga Fatir cepet sembuh ya,"pamit Hakim berdiri dari tempat duduknya.

Sofia menahan tangan Hakim saat pria itu hendak pergi, membuat Fatir langsung menatap tak suka ke arah mereka.

Sofia meraih tasnya kemudian melepaskan tangan Hakim. "Gua juga mau pulang, kita bareng aja gimana?"tawar Sofia diberi anggukan dan senyuman tipis dari Hakim.

"Apaan sih, siapa yang nyuruh lo pulang?"protes Fatir menahan Sofia.

Sofia menghempaskan tangan Fatir. "Lo yang apaan, emang kenapa kalau gua mau pulang? Gak boleh?"tanya balik Sofia.

"Nanti aja pulangnya, jangan sama dia,"ujar Fatir melirik sinis ke arah Hakim yang hanya diam menyaksikan pertengakaran antara dua orang dihadapannya.

"Barengnya cuman sampai kedepan doang, lagian gua bawa motor sendiri," Fatir menghela napas pasrah. Percuma, dirinya tak akan bisa jika berdebat dengan wanita dihadapannya.

Disaat Sofia sudah keluar, Fatir menatap tajam ke arah Hakim. "Awas lo apa-apain dia,"ancamnya.

Hakim tersenyum tipis kemudian mengangguk pelan mendengar peringatan Fatir.

"Gua gak sejahat itu kok,"ucapnya membuat Fatir memutarkan bola matanya malas.
......

Sampainya dirumah, Sofia segera berjalan ke kamarnya tanpa menoleh ke arah Ayah, Ibu, dan Adiknya yang sudah bersiap entah akan pergi kemana.

Dikamar Sofia hanya merebahkan tubuhnya sambil memainkan ponselnya. Hingga suara melengking Ibunya yang berteriak membuatnya menaruh benda itu kembali.

"Sofia kamu gak makan? Itu Ibu udah siapin di meja makan. Cepet makan! Ayah, Ibu sama Selli mau keluar sebentar!!"

Salah Target [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang