EXTRA PART

44.3K 1.8K 42
                                    

Tengah malam saat seharusnya semua orang tertidur dengan nyenyak dikamarnya masing-masing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tengah malam saat seharusnya semua orang tertidur dengan nyenyak dikamarnya masing-masing. Beda halnya dengan pasangan Suami Istri satu ini.

"Ke rumah sakit sekarang?"tawar Fatir untuk kesekian kalinya merasa khawatir saat melihat Istrinya yang tengah menahan sakit selama berjam-jam.

Lagi-lagi Sofia hanya menggeleng pelan membuat Fatir hanya bisa menghela napas untuk ke sekian kalinya. Jawaban yang sama yang mampu membuat Fatir frustasi sendiri.

Sedari tadi Sofia merasakan mulas diperutnya karena memang usia kandungannya sudah sembilan bulan, mungkin anaknya sudah bosan berada didalam dan ingin segera keluar untuk menambah pekerjaan orang tuanya.

Fatir berinisiatif untuk membawa wanita itu ke rumah sakit, tapi Sofia menolak dengan alasan pembukaannya belum lengkap dan dirinya juga masih ingin menunggu kedatangan Ibunya.

Tadi Sofia menghubungi Ibunya, berharap agar wanita yang telah melahirkan dan mengurusnya sampai saat ini, datang saat dirinya sedang berjuang. Sofia percaya pada Suaminya, Fatir, hanya saja ia juga memerlukan sosok Ibu yang lebih berpengalaman saat melahirkan.

"Tidur dulu aja ya, kalau gak mau ke rumah sakit sekarang,"Fatir mengelus punggung Sofia lalu mengelap keringat yang sudah membasahi wajah pucat Istrinya.

Sofia mengangguk. Tapi bukannya tiduran, wanita itu justru berdiri membuat Fatir kebingungan sebelum akhirnya membantunya untuk berdiri.

"Mau kemana?"tanya Fatir sambil menyangga tubuh Sofia yang terlihat sangat lemas.

"Mau ke toilet,"jawab lemah Sofia melangkahkan kakinya perlahan sambil memegangi punggungnya yang rasanya seperti mau putus.

"Ngapain ke toilet? Kalau jatuh gimana?"panik Fatir saat wanita itu melepaskan pegangannya.

"Ya terus? Suruh berak disini?"kesal Sofia menghadapi Suaminya yang sangat cerewet. Sofia mati-matian bersabar dan menahan rasa sakitnya dalam diam, tapi pria berstatus Suaminya itu terus mengomel hingga membuatnya kesal.

Sofia memang senang Fatir khawatir padanya dan juga anaknya, tapi tidak perlu sekhawatir dan sepanik ini juga, hingga membuatnya risih sendiri. Sofia saja berusaha sesantai mungkin menahan rasa sakitnya agar tidak takut saat persalinan nanti, tapi Suaminya itu justru terlihat sangat gugup seolah dia lah yang akan melahirkan.

Fatir berjalan cepat menyusul Istrinya yang sudah mendahuluinya menuju toilet.

"Sini aku gendong"

"Gak usah aneh-aneh deh Tir! Kalau kamu gendong aku, yang ada kita jatuh bertiga,"kesal Sofia. Entah sudah berapa kali Sofia membentak pria yang berstatus sebagai Suaminya malam ini.

"Ya udah aku bantuin sini,"Sofia hanya menghela napas pasrah saat Suaminya itu berdiri disampingnya sambil memegangi tubuhnya dari belakang.

Sampainya didepan pintu toilet, Sofia langsung melepaskan rangkulan Fatir dan masuk ke dalam.

Salah Target [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang