25.Rumah Mertua

23.2K 1.5K 11
                                    

Saat ini Sofia sudah berada dirumah Ibu Fatir yang berlokasi tak jauh dari rumah Kakek Fatir dan juga rumah Ayah Sofia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat ini Sofia sudah berada dirumah Ibu Fatir yang berlokasi tak jauh dari rumah Kakek Fatir dan juga rumah Ayah Sofia.

Kemarin sore setelah bangun tidur, Sofia dan Fatir langsung menuju ke rumah Kakeknya Fatir atau lebih tepatnya Ayahnya Farhan. Tentu saja disana banyak orang, karena tetangga sekitar ikut membantu masak sebelum hari pernikahan, dan disitulah tatapan tak suka dari para Ibu-Ibu dan anak gadis disana mengarah ke Sofia. Untungnya Fatir langsung mengajaknya ke dalam dan mengatakan bahwa dirinya tak perlu membantu memasak karena sedang hamil.

TOK..TOK..TOK..

"Sofia, udah bangun belum nak?"

Sofia terbangun begitu mendengar suara Ibu mertuanya dari luar. Dengan kesadaran yang belum terkumpul sepenuhnya, Sofia berjalan mendekati pintu lalu membukanya.

"Solat subuh dulu yuk, bareng Ibu," tawar wanita paruh baya itu sambil merapihkan rambut Sofia yang sedikit berantakan.

Sofia mengucek matanya lalu mengangguk setuju membuat Ibu mertuanya itu tersenyum tipis.

"Fatir dimana buk?"tanya Sofia yang menyadari ketidakadaan Suaminya disampingnya saat bangun tidur.

"Oh lagi solat bareng Ayah dimushola depan,"lagi-lagi Sofia hanya mengangguk.

Setelah Sofia menjalankan solat subuh bersama mertuanya, wanita itu kembali ke kamar dan berpamitan ingin tidur kembali.

"Yaudah, Ibu juga mau tidur lagi ini. Masih ngantuk,"jawab mertuanya menyetujui Sofia.

Sampai dikamarnya, Sofia langsung merebahkan tubuhnya diatas kasur, lalu memejamkan matanya untuk bersiap menuju ke alam mimpinya kembali.
.....

Fatir dan Farhan keluar dari mushola bersamaan. Mereka tak langsung pulang, melainkan duduk dipojok depan mushola sambil melihat bapak-bapak yang tadi solat bersama mereka pulang ke rumah mereka masing-masing.

Sudah jadi kebiasaan Farhan dan Fatir dari dulu, saat yang lain pulang mereka akan pulang terakhiran. Terkadang mereka mampir ke warung kopi yang ada didepan mushola, yang dari subuh sudah menyiapkan gorengan dan juga kopi atau minuman yang lainnya.

"Mau ngopi bareng lagi gak?"tawar Farhan melirik ke arah keponakannya yang sudah ia anggap seperti teman curhat setelah suasana mushola sudah sepi.

Fatir menatap balik Pamannya kemudian menggeleng pelan.
"Mau pulang lah,"ucap Fatir bangkit dari tempat duduknya, namun tangannya ditahan oleh Farhan.

"Gak seru kamu tir. Mentang-mentang udah punya bini, Pamannya dilupain,"kata Farhan membuat Fatir menghela napas lalu mendudukkan dirinya kembali disamping pamannya itu.

"Mau cerita apa? Emang Om ada masalah hidup?"tanya Fatir setelah kesunyian menyelimuti mereka untuk beberapa saat.

"Keputusan Om buat nikah udah bener belum ya?"tanya Farhan tiba-tiba membuat Fatir mengeryit bingung.

Salah Target [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang