24.Pulang Kampung.

27.1K 1.4K 11
                                    

"Eungh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Eungh..."lenguh Fatir yang terbangun dari tidurnya karena merasakan pergerakan disampingnya.

"Mandi sono. Lo gak kerja?"tegur Sofia sambil menyingkirkan selimut yang masih menempel ditubuh Suaminya.

Fatir mengucek matanya, kemudian mendudukkan dirinya yang belum sepenuhnya tersadar. Fatir menatap wajah Istrinya yang sudah terpoles bedak, itu artinya Sofia sudah mandi.

"Sini," pinta Fatir melambaikan tangannya untuk meminta Sofia mendekat ke kepadanya.

Dengan malas Sofia menuruti kemauan Fatir. Tiba-tiba Fatir menarik pinggangnya agar lebih mendekat hingga membuatnya kini duduk dipangkuan pria tersebut.

Fatir mendekatkan wajahnya, berniat mencium wanita dipangkuannya. Namun terhenti saat tangan Sofia membekap mulutnya hingga membuatnya kembali membuka mata dan menampilkan wajah kecewa seperti anak kecil yang tak dituruti kemauannya.

"Sikat gigi dulu,"kata Sofia membuat Fatir mengadahkan tangannya ke depan mulut dan mengeluarkan nafasnya lalu menciumnya. Tentu saja hal itu membuat Sofia tertawa sambil menggelengkan kepalanya, ternyata Suaminya itu selain penurut juga sangat bodoh.

"Iya bau, bentar aku mandi dulu,"balas Fatir cengengesan lalu bangkit dari tempat tidur menuju kamar mandi.
........

Sembari menunggu Fatir yang saat ini sedang mandi, Sofia membantu Bude yang bekerja dirumahnya untuk menyiapkan makanan dimeja makan.

"Bude pamit pulang dulu ya,"pamit Bude tersebut setelah semua makanan tertata rapi dimeja makan. Sofia menoleh ke arahnya bingung. Bukankah wanita itu akan pulang jika hari sudah sore, itulah yang dikatakan Fatir padanya.

"Loh mau kemana? Gak makan dulu bareng kita?" ada sedikit kekecewaan pada saat Sofia mengatakannya. Padahal Sofia sudah berniat masak banyak agar bisa makan bersama dan menjalin kedekatan dengan orang yang akan tinggal bersamanya sekaligus menemaninya saat Fatir bekerja.

"Nggak bisa non, hari ini anak sama mantu Bude mau pulang bawa anak mereka. Bude pulang cepet karena kangen sama cucu Bude,"jelas wanita paruh baya itu, akhirnya membuat Sofia mengangguk paham. Sofia kembali ke dapur untuk mengambil sesuatu.

"Ini dibawa ya, Sofia sama Fatir gak akan habis makan segini banyaknya,"Sofia memberikan makanan yang tadi ia masak bersama Bude dengan jumblah yang lumayan banyak. Cukuplah untuk makan lebih dari tiga orang.

"Makasih ya non, ini beneran gak papa?"

"Iya gak papa, itu juga gak habis kalo cuman buat aku sama Fatir. Takutnya malah ke buangkan, terus mubazir"

Setelah kepergian Bude Sari. Fatir keluar dari kamar dengan pakaian santainya, membuat Sofia mengeyit bingung. Bukankah hari ini seharusnya Fatir berangkat kerja? Lalu kenapa malah menggunakan pakaian biasa bukan pakaian kerja.

"Pagi sayang,"sapa Fatir mencium kening Sofia sebelum mendudukkan dirinya dikursi.

"Gak kerja?"tanya Sofia ikut duduk dihadapan Fatir yang tengah mengambil nasi.

Salah Target [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang