17. Keluar Bareng.

25.8K 1.5K 9
                                    

Sudah dua hari Fatir berada dirumah setelah dirawat dirumah sakit selama dua hari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah dua hari Fatir berada dirumah setelah dirawat dirumah sakit selama dua hari. Sesuai perjanjian antara keluarganya dan keluarga Sofia, Fatir akan segera menikahi wanita tersebut setelah sembuh, dan kini dirinya sudah sembuh. Itu berarti sebentar lagi dirinya akan menikah.

Fatir yang awalnya menyibukkan diri dengan makanan yang ada dihadapannya menoleh ketika suara sang Ibu terdengar ditelinganya.

"Hari ini kamu jadi kan ajak Sofia lihat baju?"tanya sang Ibu sambil menatap anak keduanya yang menghentikan kegiatan makannya hanya untuk mendengarkan ucapannya.

"Kenapa gak Ibu aja? Fatir pengen istirahat, lagian kan pernikahannya digelar secara sederhana,"enteng Fatir yang langsung diberi geplakan dari sang Ibu.

"Kamu ini harus bisa mendekatkan diri sama Sofia, emang kamu mau kalau nanti Sofia udah gak tahan hidup sama kamu, terus dia minta cerai dan hak asuh anak ada ditangan dia? Emang sanggup liat anakmu manggil orang lain dengan sebutan Ayah? Lagian kamu kesana buat ngeliat bajunya pas engga, takutnya kebesaran atau kekecilan."

Ucapan Ibunya membuat Fatir meneguk ludah susah payah, tentu dirinya tak bisa membayangkan hal tersebut terjadi. Jauh dari anaknya saja sangat susah, apalagi melihat anaknya memanggil orang lain dengan sebutan Ayah.

Sekarang Fatir tahu dimana letak kelemahannya. Jangan ancam Fatir dengan bawa-bawa anak, karena sekarang dirinya sangat takut kehilangan gumpalan darah yang ada karena bagian terkecil dari dirinya yang sangat berharga.

"Ekhem, kalau kamu mau, Ayah bisa aja sih adain pesta gede-gedean. Tapi setelah anakmu lahir. Nanti terserah mau adain dihotel atau dimanapun itu,"ujar sang Ayah mencairkan suasana.

"Nah ide bagus itu, masa kalian gak mau pesta gede-gedean? Ya bukannya sekarang gak mampu, tapi emang kamu gak malu ngadain pesta gede-gedean setelah ketauan buntingin anak orang?"

Fatir menghela napas mendengar ucapan Ibunya yang sepertinya terus saja memojokkannya. Entah kenapa Fatir merasa semenjak dirinya mengaku telah mengambil keperawanan anak orang, Ibunya itu jadi sangat menjengkelkan dan terus menyalahkannya. Padahal Ibu-Ibu tetangga sangat menginginkan memiliki anak sepertinya. Apakah Fatir harus jadi anak tetangga biar disayang?

Kebetulan makanannya sudah habis, Fatir langsung bangkit dari tempat duduk dan menuju kamarnya untuk mandi dan bersiap untuk menjemput Sofia.

"Ya ya, terserah kalian ajalah. Fatir ngikut aja,"ucapnya sebelum meninggalkan meja makan.
.....

Sofia yang baru saja mengistirahatkan dirinya dikamar setelah membabu dipagi hari dibuat mendecak kesal saat Ibunya memanggil namanya kembali. Dengan malas Sofia menemui Ibunya yang sedang berada diruang tamu.

Sofia melirik ke arah Fatir yang berusaha terlihat seperti seorang menantu idaman dihadapan Ibunya untuk kesekian kalinya. Sungguh, pria itu sangat pandai menarik perhatian Emak-Emak.

Salah Target [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang