Part 19
Tina membuka pintu mobil Alfan yang biasanya datang untuk menjemputnya, namun saat sudah membukanya, Tina justru melihat Diandra sedang tersenyum ke arahnya. Wanita itu duduk di samping Alfan, tempat yang biasa Tina gunakan.
"Pagi, Kak Tina." Diandra menyapa hangat. Ya, sejak Diandra mulai kembali dekat dengan Alfan, Diandra selalu memanggil Tina dengan sebutan 'Kak'. Alasannya sangat menyebalkan untuk Tina yang tidak menyukainya, yaitu kerena mamanya sudah menikah dengan papanya, mereka saudara tiri yang memang harus menjaga hubungan.
"Pagi." Tina menjawab seadanya dan bahkan terdengar dingin dari biasanya.
"Tina. Kamu duduk di depan ya, karena mulai hari ini saya juga akan menjemput Diandra." Alfan tersenyum ke arah Tina, tatapannya seolah tak memiliki dosa. Sedangkan Tina hanya mengangguk lalu tersenyum singkat.
"Saya naik bis saja, Pak." Tina menjawab malas lalu menutup pintu mobil itu dengan tenang, merasa tak suka melihat Diandra di mobil yang sama dengannya.
Semenjak Diandra bekerja di perusahaan, Alfan semakin dekat dengannya, mereka juga lebih sering menghabiskan waktu bersama di jam makan siang, itu karena Diandra selalu membawakan bekal makanan yang sangat disukai Alfan.
"Tina," panggil Alfan setelah turun dari mobil.
"Kenapa, Pak?"
"Kenapa kamu malah mau naik bis? Saya kan sudah menjemput kamu."
"Saya tidak berniat memintanya kok, Pak. Sejak awal Bapak kan tahu kenapa saya meminta Bapak menjemput saya, sekarang saya mau naik bis, lalu apa salahnya?" Tina mengalihkan tatapannya ke arah lain, entah kenapa hatinya merasa tak suka melihat sikap Alfan yang begitu perhatian dengan Diandra.
"Tina. Kamu ini kenapa? Tidak biasanya kamu seperti ini?" Alfan berjalan ke arah Tina, merasa tak habis pikir dengan sikapnya.
"Saya tidak apa-apa, Pak. Lebih baik Bapak masuk mobil, karena saya juga harus menunggu bis." Tina melangkahkan kakinya, yang langsung Alfan cegah dengan merengkuh lengannya.
"Kamu marah saya menjemput Diandra?" tanya Alfan tak yakin, merasa tidak mungkin saja bila Tina merasa seperti itu.
"Kenapa saya harus marah? Itu kan hak Bapak, saya cuma asisten kan di sini, saya cuma tidak mau mengganggu saja." Tina menjawab tenang, masih berusaha sopan meski rasanya sangat menyakitkan entah karena apa.
"Mengganggu apa? Kamu kan calon istri saya, Diandra itu sudah seperti saudara saya, lalu kenapa kamu merasa mengganggu?"
"Saya cuma berpura-pura menjadi calon istri Bapak, Bapak masih ingat itu kan? Jadi wajar bila saya merasa menggangu, karena kenyataannya saya cuma asisten Bapak di sini."
"Tapi ...."
"Sudah ya, Pak. Saya harus menunggu bis, maaf saya tidak bisa bersama Bapak dengan Diandra." Tina melangkahkan kakinya, merasa tidak bisa berdebat dengan Alfan, rasanya terlalu konyol alasannya. Ia sendiri juga bingung kenapa ia harus merasa tidak tahan melihat Diandra bersama Alfan, rasanya begitu menyesakkan seolah wanita itu ingin mendapatkan posisinya.
Tina pikir mungkin karena Diandra adalah adik tirinya, seorang anak yang mama kandungnya besarkan. Ya, Tina yakin rasa itu hanya sebatas rasa cemburu karena mamanya lebih memilih Diandra menjadi putrinya, ketimbang hidup bersamanya.
Di tengah langkahnya, mobil milik Alfan melaju kencang, meninggalkan Tina dalam rasa kekesalan yang teramat menyesakkan. Bosnya itu memang selalu menyebalkan, dia tidak akan pernah bisa berubah menjadi lelaki yang lebih baik.
Meskipun sekarang intonasi suaranya saat berbicara lebih rendah dari sebelumnya, namun bagi Tina itu masih tampak menyebalkan untuk bosnya yang memang selalu seperti itu. Belum lagi Diandra selalu berusaha mendapatkan perhatiannya dan Alfan selalu menanggapinya, membuat Tina muak melihat sikapnya yang mudah melunak, padahal Alfan lah yang paling awal bersikap tegas untuk memberi jarak pada Diandra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pura-pura Jadi Calon Istri Bos (TAMAT)
RomanceMenurut Tina, memiliki bos seperti Alfan itu menyebalkan. Sifat dan kepribadiannya yang aneh, sering kali membuat Tina ingin menyerah meski pada akhirnya ia tetap tidak bisa. Banyak hal yang mengharuskannya tetap bertahan, termasuk keinginannya untu...