بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
---
"Kamu bersihin lapangan basket saja. Biar saya yg bersihin lapangan upacara." Ujar Zakaria pada Zanna.
"Lo serius? Lapangan upacara besar banget lhoo." Tanya Zanna.
"Iya. Nggak papa. Kamu bersihin lapangan basket aja." Ujar Zakaria.
"Ya udah deh. Kalo butuh bantuan panggil gue aja ya." Ujar Zanna yg diangguki oleh Zakaria.
Zanna segera menuju kelapangan basket, sedangkan Zakaria menuju kelapangan upacara. Mereka segera menjalankan hukuman masing-masing.
Tak sampai 15 menit Zanna sudah selesai membersihkan lapangan basket yg memang tidak terlalu besar. Atensinya tertuju pada Zakaria yg tengah menyapu.
"Gue bantuin kali yaaa?" Zanna melirik jam tangannya. "Bel istirahat masih lama bunyi lagi..." gumam Zanna.
"Gue beliin air kali yaa?" Gumam Zanna seraya berjalan kekantin.
Zakaria ygmenyadari itu hanya menatap Zanna sekilas dan lanjut menyapu halaman yg cukup luas itu.
"Hahhh... capek banget." Gumamnya sembari mengelap keringatnya. Setelah itu dia langsung melanjutkan lagi tugasnya.
Tak lama Zanna kembali dengan 2 botol air mineral. Zanna segera menghampiri Zakaria dan menyodorkan botol itu.
"Ini buat lo." Ujar Zanna.
Zakaria melirik botol tersebut. "Buat kamu aja."
"Gue udah beli. Gue beli ini buat lo. Gue tau lo haus." Ujar Zanna.
Zakaria pun mengambil botol tersebut. "makasih."
"Gue yg makasih karena lo udah mau minjemin buku. Tapi sorry, gue nggak bisa liat lo yg malah nangung kesalahan gue dan gue malah enak-enakan dikelas." Ujar Zanna.
"Iya nggak papa." Zakaria mendudukkan dirinya dan segera meminum minuman yg dibelikan Zanna.
Zanna juga ikut minum tapi berdiri. "Minum itu sambil duduk." Tegur Zakaria.
"Ehh... iya." Zanna segera duduk dengan jarak yg cukup jauh dari Zakaria. Sekitar 5 meter mungkin.
Saat Zanna akan minum ia kembali ditegur oleh Zakaria. "Baca basmallah, habis itu minumnya 3 × tegukan."
"Iya."
"Bismillahirahmanirrahim." Zanna minum dengan 3 × tegukan seperti kata Zakaria.
Zakaria berdiri dan menutup botol tersebut. Ia kembali melanjutkan acara menyapunya yg sempat tertunda. Sedangkan Zanna segera mengambil sapu dan ikut menyapu.
Zakaria yg menyadari itu pun segera angkat suara. "Nggak usah. Kamu udah bersihin lapangan basket, biar saya yg bersihin lapangan upacara." Tegas Zakaria.
"Nggak ah. Gue kan juga dihukum. Lo dihukum gini juga karena gue. Gue mau tanggung jawab." Ujar Zanna.
"Nggak..."
"Paan sih. Kalo gue mau bantu yaa pokoknya harus bantu." Tegas Zanna.
Zakaria hanya terkekeh pelan. Lalu ia segera melanjutkan aktifitas menyapunya begitu juga dengan Zanna.
"Gilakkk... panas banget woiii." Ujar Zanna.
Zakaria hanya tersenyum mendemgar keluhan Zanna. Zanna menghapus keringatnya. "Astagfirullah... panas eyyy."
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengejar Cinta Allah [Na Jaemin]
Подростковая литератураMemang bukan ketaqwaan mu atau pun kecantikanmu yg membuatku jatuh hati padamu. sampai sekarang pun aku tidak tau alasan aku mencintaimu. Tapi, ketaqwaan mu yg sekaranglah yg semakin meyakinkan aku bahwa aku menjatuhkan hati pada orang yg tepat. Sta...