بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
---
Saat ini Zanna tengah berjalan dikoridor. Setelah kejadian didekat perpus tadi, ia tidak masuk kekelas sampai bel pulang sekolah. Bel baru saja berbunyi beberapa menit lalu, Zanna yg ingat kalau ia berangkat bersama Fatimah pun segera menyusul Fatimah kekelasnya.
Dilihatnya Fatimah yg masih mencatat materi dipapan tulis. Zanna pun menunggu Fatimah didepan kelas.
"Loh? Zanna? Kamu ngapain disini?" Haaahh... suara si ular, Zanna yg suasana hatinya sedang tidak enak pun mendengarkan lagu di earphonenya.
Lalu sebuah tangan memegang lengannya. Dengan malas ia pun beralih menatap sang pemilik tangan.
"Kamu kenapa sih? Aku ada salah?" Tanya si ular dengan mata berkaca-kaca.
"Udahlah Stell... gue lagi ga mood nyari masalah." Ujar Zanna sembari memalingkan wajahnya.
Stella melepaskan tangannya. Ia menunduk dengan mata berkaca-kaca.
"Maaf." Cicit Stella.
Zanna melepaskan earphone nya. "Apa?!"
"Maaf..."
"Gaperlu minta maaf... sampek kapan pun gue nggak akan maafin lo." Sarkas Zanna.
"Tapi..."
"Udah deh Stell... stop bikin gue jadi orang paling jahat didunia ini! Gue muak sama lo!" Bentak Zanna.
"Terus aku harus gimana?" Cicit Stella.
"Gue mau lo pergi dari sini! SE.KA.RANG!" Bentak Zanna.
Stella pun pergi dengan mata berkaca-kaca. Banyak pasang mata yg kini menatapnya dengan tajam, tapi Zanna tidak memperdulikan mereka. Tak lama setelah itu Fatimah keluar dari kelasnya.
"Eh Zanna? Udah lama nunggunya?" Tanya Fatimah.
"Nggak kok. Baru aja nyampe." Jawab Zanna.
"Ooo... mau langsung pulang apa gimana?" Tanya Fatimah.
"Langsung pulang aja. Gue lagi ga mood keluar." Ujar Zanna.
"Iya."
Mereka berdua pun menuju keparkiran dan segera masuk kemobil Zanna. Zanna melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.
"Zanna..." panggil Fatimah.
"Hm?"
"Nanti malem ada sholawatan. Mau ikut nggak?" Tanya Fatimah.
"Dimana?" Tanya Zanna.
"Dikompleks sebelah." Jawab Fatimah.
"Oke. Jam berapa emang?" Tanya Zanna.
"Habis isya'." Jawab Fatimah dengan antusias.
Zanna mengangguk. "Nanti malem gue jemput."
"Iya." Fatimah mengangguk dengan antusias.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengejar Cinta Allah [Na Jaemin]
Teen FictionMemang bukan ketaqwaan mu atau pun kecantikanmu yg membuatku jatuh hati padamu. sampai sekarang pun aku tidak tau alasan aku mencintaimu. Tapi, ketaqwaan mu yg sekaranglah yg semakin meyakinkan aku bahwa aku menjatuhkan hati pada orang yg tepat. Sta...