بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
***
Hari-hari berlalu. Kini Fatimah dan Zanna sering sekali berangkat kajian bersama. Tak jarang juga mereka puasa bersama atau pun hanya sekedar mengingatkan sholat tahajjud. Disekolah kondisinya masih sama, Stella masih sering cari muka, sedangkan anak-anak yg lain mengucilkannya. Sedangkan Alatas dkk sering mencibir Zanna.
Saat ini Zanna baru saja selesai mengerjakan sholat tahajjud. Karena ia gabut akhirnya dia mengambil gamisnya. Ia memakai gamis itu, segelah itu dia mengambil krudungnya.
Setelah itu dia segera mengenakan cadar nya. Ia pun berdiri didepan cermin, memandangi dirinya yg mengenakan cadar.
"Maa syaa Allah. Hamba nyaman pakai cadar Ya Allah." Batin Zanna.
'Ceklek'
"Zanna... katanya mau puasaa." Indra masuk begitu saja. Zanna yg panikpun langsung melepas paksa cadar yg ia kenakan.
'Sreet'
Indra yg melihat itu pun hanya tersenyum.
"Loh? Udah bangun?" Tanya Indra.
"Hehe, udah pa." Seketika suasana menjadi canggung untuk Zanna.
"Ya udah turun yukk. Katanya kamu mau masakin saur buat kita." Ujar Indra.
"Iya pa bentar. Zanna ganti baju dulu." Ujar Zanna.
"Oke. Papa tunggu dibawahh ya." Ujar Indra.
'Ceklek'
Seketika pipi Zanna langsung merah. Ia malu terpergok memakai cadar diam-diam, padahal mahhh nggak perlu malu yeekan.
"Duh... Zanna... Zanna... kok bisa sih lo kepergok. Malukan. Moga aja papa nggak liat pas gue pake cadar." Setelah itu Zanna mengganti pakaiannya dengan baju tidur yg ia pakai tadi.
Setelah itu ia langsung menuju kedapur, dan langsung membuat sarapan untuknya dan Indra.
Tak lama makanan yg Zanna masak pun matang. Zanna hanya memasak sup ayam, dan juga tempe.
Alesannya sihh sederhana yaa, Indra dan Zanna lebih tidak suka membuang banyak bahan makanan hanya untuk memasak banyak, toh yg makan cuma mereka berdua.
"Zanna... papa berangkat agak pagi hari ini jadi kamu bawa mobil sendiri ya." Ujar Indra.
"Iya pa."
Setelah sahur mereka masuk kekamar masing-masing. Zanna mengambil cadar yg ia kenakan tadi.
"Yahhh sobek... kekencengen sihh nariknya tadi." Monolog Zanna.
"Dibetulin masih bisa ga yaa?"
Zanna hanya membolak-balikkan cadar tersebut.
"Auu dehh. Gue simpen dulu." Zanna pun meletakkan cadar itu di meja riasnya.
***
Saat ini Zanna tengah berada dikelasnya, teman-teman sekelasnya sedang berada dikantin. Sedangkan Fatimah sedang ada lomba pidato, sehingga saat ia tidak ada di sekolah.
"Bosen bangett gilakkk." Gumam Zanna.
Lalu 2 orang teman sekelas Zanna masuk. Samar-samar ia mendengar pembicaraan mereka.
"Ehh lo tau nggak sih, katanya 'Road Devil' udah nggak jadi geng terbesar di Jakarta lagi lhoo." Ujar siswi itu.
Zanna yg memang tidak sengaja mendengarpun langsung mendengarkan dengan seksama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengejar Cinta Allah [Na Jaemin]
Fiksi RemajaMemang bukan ketaqwaan mu atau pun kecantikanmu yg membuatku jatuh hati padamu. sampai sekarang pun aku tidak tau alasan aku mencintaimu. Tapi, ketaqwaan mu yg sekaranglah yg semakin meyakinkan aku bahwa aku menjatuhkan hati pada orang yg tepat. Sta...