25. Aku Bukan Pembunuh!

3.5K 273 6
                                    

Eric


Ailen



25. Aku Bukan Pembunuh!

Ailen merasa kesal, saat melihat seorang perempuan yang begitu akrab dengan Eric. Rasanya, ia ingin melempar perempuan itu ke laut mati. Nama perempuan itu Gisella Valencia. Kelihatannya, perempuan itu akan jadi benalu di rumah tangga Ailen.

Ailen terus menatap Gisella dengan tatapan penuh kebencian. Mereka bertiga tengah sarapan. Entah, kenapa, Ailen sedikit berbeda dari biasanya. Ia tidak seperti Ailen yang baik. Akhir-akhir ini perempuan itu melihatkan tingkahnya yang begitu aneh.

"Lo ingat, ga, Ric saat gue menyuapi Lo waktu kecil?" tanya Gisella yang duduk di berhadapan dengan Eric.

Eric tersenyum kecil ke arah Gisella. "Gue ingat. Waktu itu gue ngambek gara-gara Lo ga kasih gue mie."

Gisella menyuapi pasta yang ada di hadapannya ke Eric. Pria itu membuka mulutnya. "Gini, kan?"

Eric mengangguk sambil mengunyah lalu tersenyum kecil ke arah Gisella. Ailen yang melihat itu merasa kesal. Ia memasang raut wajah benci, menoleh ke arah Eric, menatap pria itu tajam. "Lo ngapain, sih, nyuruh perempuan ini sarapan bareng?!"

Eric menoleh ke arah Ailen. Ia mengerjapkan matanya beberapa kali, merasa aneh dengan tingkah perempuan itu. "Lo? Ga biasanya bicara Lo-gue."

"Apa?! Ga suka?! Gue cemburu! Gue istri Lo!" ketus Ailen.

Eric menghela nafas kasar. Ia mengelus rambut Ailen sayang lalu menyuapi perempuan itu. "Buka mulutnya."

"Ga!" Ailen membuang wajahnya sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

Eric mengelus pipi Ailen dengan tangan kirinya, mencoba menggoda istrinya itu. "Jangan ngambek, ntar cantiknya hilang."

"Hm." Ailen mendengus kesal lalu menatap nanar Eric.

"Buka mulutnya!" titah Eric.

Ailen membuka mulutnya lalu mendapati suapan dari Eric. Ia mengunyahnya kadar lalu tersenyum kecil. "Jangan romantis sama perempuan lain."

My Sweet PsikopatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang