Bab 6 Announcement

7 7 0
                                    

Semuanya panik dan penasaran lalu berlari ke balkon lantai tiga dan melihat satu mobil dibawah.

" Hah! "

" Itu mobilnya Stefi! "

Mengetahui itu mobil Stefi mereka semua langsung turun dari lantai tiga menuju mobil tersebut.

" Loh bukannya dia pulang dari  tadi? "

" Iya tapi itu mobilnya! Ayoo kita cek"

Edna dan Arlan  mengecek mobil tersebut sementara yang lainya mencoba mencari Stefi.

" Ada surat! "

Edana membawa surag tersebut dan menunjukkannya kepada semuanya surat itu berisi.

" Salam hangat aku merindukan kalian semua aku juga ingin bersenang-senang bersama kalian akan lebih senang lagi jika kalian berhasil menemukan Stefi dengan nyawanya 11x5 "

Suasana mulai berubah menjadi panik dan ketakutan akan isi surat tersebut mereka semua bicara secara bersamaan dan berteriak bahkan tersengar isak tangis.

" Hah 11x5? "

" Kita harus pulang dit! "

" Gila ini beneran gila kita harus telpon polisi ini penculikan! "

" Gak mungkin gak mungkin "

Tiba-tiba ditengah keributan terdengar suara bel pengumuman yang membjat semuanya tekejut dan ketakutan.

" Teng...teng...teng..."

Lalu bel tersebut mati begitu saja.

" Kita beneran harus minta tolong polisi atau siapa saja! "

" Hey denger jarak dari sekolah ke sana saja jauh kamu mau telpon polisi pun emang kamu tahu nomor daruratnya! "

" Udah-udah jangan berantem Lan,Na "

" Gila sinyal telepon nya hilang "

Mereka semua mulai mengecek sinyal handphone masing-masing dan benar saja semua sinyalnya hilang begitu saja mereka mulai panik dan mereka mencoba untuk mencari telpon lain di kantor Guru.

" Telpon ini mati "

" Sama "

" Aku juga "

" Udah kayaknya semua alat komunikasinya mati "

" Tapi listriknya nyala kan! "

" Coba internet komputer atau apapun itu! "

" Tetep gak bisa dul, ka! "

Mereka menjadi semakin panik dan ketakutan meskipun mereka saling menenangkan akhirnya mereka memutuskan untuk menenangkan diri bersama.

" guys jangan oanik kita semuanya harus tenang "

" Gimana gak panik Rud,Lan Setfi hilang terus kita dalam kondisi seperti terjebak! "

" Nur tenang-tenang nanti kamu bisa kambuh "

" Lah mungkin ini cuman akal-akalan Stefi dia sengaja buat skenario penculikan gini supaya dia dapet perhatian "

" Ehhh Aji dijaga ya mulutnya segila apapun dia gak bakalan nglakuin hal kayak gini!"

"  Na tenang-tenang! "

" Gak bisa gue tenang sekarang kalian lagi ngapain kerjanya diem aja "

" Lah kita bantuin loh jangan lo pikir kita diem gak mikirin cara untuk keluar dari sini ya! "
" Dul tenang jangan kayak bocil "

Suasana semakin memanas diantara mereka semua yang mengakibatkan mereka mulai saling menyalahkan satu sama lain tak lama kemudian mereka memutuskan untuk membagi menjadi dua kelompok.

Kelompok satu Abdul,Sekha,Anindya,Nur,Rudi,Aris,Aji.
Kelompok dua Akil,Fadly,Arlan,Lily,Edna,Sharen,Adit.

Mereka mulai berpencar untuk melakukan tugas mereka kelompok satu mencari Stefi,Kelompok dua mencari bantuan ataupun komunikasi.

Pencarian kelompok satu mereka berjalan meyusuri lorong-lorong Gedung 1 sementara kelompok dua berusaha mencapai lab komputer.

" Stefi....Stefi....Stefi " Mereka berteriak memanggil namanya.

" Kayaknya Stefi pingsan atau mulutnya ditutup makanyaa dia gak bersuara "

" Iya aku juga yakin ka "

" Guys kayaknya ada yang aneh sama kelas itu lampunya hidup,mati, hidup, mati terus korslet atau apa ya? "

Mereka semua melihat kejadian tersebut dan benar saja sesuai dengan apa yang dikatakan Anindya namun mereka semua terkejut tiba-tiba lampu tersebut mati seutuhnya.

" Stefi! "

Announcement " You Must Be Die "  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang