Bab 12 Announcement

6 7 0
                                    

Merekapun mengambil posisi masing-masing sesuai rencana yang telah disusun Adit akan mengawasi agar polisi tersebut tidak menemukan mereka Sekha mengawasi apabila teman-teman mereka datang sementara Stefi dia berada di lantai gedung paling atas untuk memberikan sinyal pada mereka semua.

" Stefi sekarang! "

" Semoga ini berhasil " Stefi kemudian menyalakan benda seperti petasan asap berwarna Merah hingga asap tersebut tertiup angin dan berharap semua teman-teman nya melihatnya.

Sekha dan Adit mulai memperketat penjagaan Stefi menancapkan benda tersebut pada pot bunga lalu turun menghampiri Sekha dan menunggu yang lainnya dan benar saja beberapa dari mereka berdatangan.

" Kita gak bisa nunghu yang lain sekarang waktunya tinggal 10 menit ka! "

" Iya dul semuanya masuk sekarang! "

Mereka masuk dan terkejut melihat Sharen.

" Jangan ditutup pintunya nin! "

" Biarin dia masuk dia kalah jumlah kalo ada disini meskipun ada peluru aku yakin dia gak bakalan nerani kalo kota rame-rame "

" Baiklah! "

" Ok kalo gitu kita coba sekarang! "
Mereka mulai mendekat ke arah Sharen semuanya telah mengambil posisi masing-masing.

" 1...2....3..."

mereka semua masuk kedalam area lapangan dan langsung memegang kursi Sharen namun setelah mereka masuk ke area tersebut mesin pelempar bola tenis yang mengelilingi lapangan mulai bekerja dan melemparkan bola-bola tersebut ke arah mereka terutama semuanya mengarah pada kepala Sharen yang membuat mereka semua berteriak memanggik namanya " Sharen " Ia berteriak kesakitan  namun mereka masih berusaha melepaskan Sharen dari kursi tersebut tiba-tiba sambaran api mulai membakar garis lapangan tersebut.

" Matiin mesinnya "

Anin,Nur, Stefi dan Lily berlari kearah mesin tersebut dan coba mematikannya.

" Gak bisa kil semua tombol nya sudah di rusak "

" Potong kabelnya! "

" Pake apa? "

" Api! " Abdul berteriak.

Tiba-tiba sebuah bola berwarna putih jatuh setelah menghantam kepala Sharen semua mata tertuju pada bola tersebut.

" Itu...bola golf "
Kemudian mereka melihat keadaan Sharen darahnya mulai mengalir dari keningnya membasahi bajunya dan Mewarnai nya.

Para perempuan semakin berteriak histeris dan para pria sedang berusaha membebaskan Sharen dengan api yang menyengat tubuh mereka dan pantulan bola-bola menghampirinya.

" Cepat bakar kabel nya " Teriak Sekha.

" Bakar! "

Mereka menarik kabel tersebut dan membawanya ke area lapangan namun kabel tersebut tidak sampai tiba-tiba Abdul melemparkan sepasang sepatu ke arah Nur dan Stefi.

" Tutup mulutnya Nur! "

Mereka langsung menggunakan sepatu Abdul untuk menyumbat pipa mesin tersebut,Anin yang masih kebingungan mencari benda untuk menyumbat mesin tersebut membuka jaketnya dan memasukannya pada pipa tersebut.

" Satu lagi! Lily"

Lily saat itu hanya berdiam diri ketakutan melihat apai yang mengelilingi area lapangan ia merasakan trauma berat terhadap api yang besar hingga membuatnya diam terpaku dan hampir pingsan, untung saja saat itu Stefi segera berlari ke arah Lily ia menpik pundaknya dan segera menutup pipa mesin tersebut dengan sepatunya.

" Maaf " Lily langsung terduduk lemas dan bersandar pada dinding.

Announcement " You Must Be Die "  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang