Bab 24 Announcement

3 3 0
                                    

" Maju selangkah handphone ada dibawah! "

" Sialan! Pakai trik murahan lagi bagsat! "

" Kenapa fad...kenapa loe harus jadi pencuri dan bantuin psikopat itu! " Tanya Andrew.

" Gue gak peduli apa kata loe semua yang jelas ini gada hubungan nya sama hal itu mundur....mundurr..."

" Loe gak akan paham apa yang gw katakan! Sorry "

Fadly secara mengejutkan menjatuhkan handphone itu dari lantai 3 lalu berlari namun yang lebih mengejutkan Aji melompat kebawah dan melemparkan handphone itu kembali ke atas ia berhasil berpegangan pada pipa pagar di lantai 2 yang membuat bagian pinggang dan perut Aji merasa amat sakit. Andrew yang menagkap handphone itu lalu memberikannya pada Akil dan ia berlari untuk menolong Aji ke lantai 2.

Akil yang sedang mengecek handphone itu dikejutkan dengan tampilan pertama yang menyala adalah galeri yang menampilkan video Fadly sedang bertransaksi Narkoba dengan Arlan dan yang lebih parah Stefi dan Aji juga ada dalam video tersebut bahkan dalam galeri itu ditemukan bahwa handphone itu lah yang telah menyebarkan foto-foto tidak senonoh para siswa-siswi saat itu dengan ditemukan nya bayak sekali bukti tidak lantas membuat Akil diam ia langsung mencoba menghubungi kantor polisi terdekat untuk meminta bantuan.

" Tittttt....tiiitt....Halo...halo..."

" Iya halo ada yang bisa dibantu! "

" Aji......" teriak Andrew yang membuat fokus Akio menjadi hilang dan terkejut melihat Aji telah jatuh kebawah.

" Sial!"

" Apa pak? "

" Iya pak halo...halo...halo..."

" Tiiiittt.....tiiitt...."

" Hahhh.....kenapa? "  Akil benar-benar menyesal dan merasa semua ini tidak ada yang berguna.

" Damn! " Ucap Andrew.

Tiba-tiba semua lampu seluruh gedung kembali menyala bersahutan lalu mati dan semuanya menyadari bahwa itu adalah tanda ujian dadakan semuanya.

" Priiittttt........prittttt......"

Semuanya mendengar suara peluit Nur dan sesampainya mereka pada sumber suara di tengah lapangan mereka melihat projector menampilkan Fadly yang sedang berlari ke arah luar area sekolah dengan kakinya yang pincang.

" Inilah akibatnya jika kalian kabur saat ujian "

" Duarr......"

Semuanya berteriak saat bola panas terlepas dan menembus Fadly.

" Fadly!"

" Arghhhhh " Ia kemudian terbujur kaku mencium tanah.

" Hah......hah....hentikan kumohon! " Pinta Abdul.

" Mau lo sebenarnya apa saiko! " Teriak Sekha.

Semuanya terduduk ditengah lapangan itu. Lalu tiba-tiba Gejala-gejala ujian dadakan kembali hadir namun mereka mengabaikan nya begitu saja seperti menyerah dan pasrah namun, saat itu pula projector yang mengarah ke tembok sekolah menampilkan mereka  semua sedang duduk dilapangan.

Announcement " You Must Be Die "  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang