Semuanya terkejut dan baru menyadari hal tersebut, mereka terlalu panik menyelamatkan diri mereka sendiri hingga melupakannya.
Akil langsung berlari membawa lily untuk bersembunyi dan mencari Sharen.
" Akil benar kita harus selamatkan Sharen Lan loe gak mungkin kan ninggalin dia gitu aja? "
" Hehhh...." Arlan dan Aji kemudian keluar dari tempat persembunyianya dan mencari Sharen.
Dari dekat mereka tiba-tiba terdengar suara seperti tiang dipukul "Trengggg....Trenggg...Treng...." Mereka kemudian melihat ke arah tiang bendera disana mereka melihat Fadly dan Aris yang sedang bersembunyi dan memberitahu mereka bahwa dari bawah ada seseorang yang membawa senjata dia adalah orang yang berkedok polisi saat ini dan merupakan seorang penjahat.
Mereka langsung menunduk dan melihat Fadly dan Aris yang berusaha bersembunyi dan lari dari polisi tersebut Fadly dan Aris bahkan terlihat sangat putus asa dari sana namun mereka membuat polisi tersebut mengalihkan pandangan nya dengan melemparkan sebuah pot tanaman dan memecahkan salah satu kaca sekolah dan benar saja hal itu mengalihkan perhatiannya.
" Lari fad....lari..."
" Cepet ris "
Arlan dan Aji yang melihat kejadian tersebut benar-benar dibaut ketakutan dan heran kenapa Aris dan Fadly sengaja memukul tiang tersebut? Melihat hal tersebut membuat mereka lebih waspada lagi, tiba-tiba terdengar suara tembakan dan kaca pecah.
" Lari lan lari "
Mereka berdua berlari terbirit-birit mendengar suara tembakan tersebut bahkan suara tersebut sampai ke telinga Sekha,Adit dan Stefi yang berada di dekat area ruang olahraga.
" Tembakan! "
" Ihhhhh kenapa sihhh gue harus terlibat dalam hal kayak gini?"
" Stef gak ada yang mau dan yangka kita bakalan terlibat dalam hal ini kalau pun tahu harusnya kita yang nanya sama kamu kenapa kamu coba-coba ninggalin dan bahkan bubarin acara reuni yang kamu sendiri jadi ketuanya! "
" Jadi loe nyalahin gue? "
" Udah-udah kalo kalian masih mau hidup cepat kita harus cari Sharen gak ada gunanya berdebat atas hal yang sudah terjadi "
" Ngapain lagi kita harus nyariin dia gak penting banget "
" Stefiiii....." Sekha berteriak.
Suasana mulai memanas Sekha bahkan hamoir terbawa emosi Sekha langsung menyadari kesalahannya.
" Semuanya lari kita harus sembunyi sekarang! "
Sekha dan yang lainnya berhasil lolos dan bersembunyi di lapangan basket indoor dan betapa terkejutnya mereka saat disambut dengan lampu-lampu yang menyala secara berurutan dan ketika berbalik badan mereka melihat Sharen yang sedang terikat disebuah kursi dan tidak bisa bergerak sama sekali.
" Ya Tuhan...." Ucap Stefi sembari menutuo mulutnya.
" Whaahhh! " Adit pun langsung menutup mulutnya.
" Hahhh.." Sekha memelankan suaranya.
Sharen berusaha meronta-ronta dan berteriak tidak jelas.
Tapi Sekha dan yang lainnya tetap waspada dan belum berusaha untuk menolong Sharen mereka masih mengawasi apakah polisi tersebut mengikuti mereka dan berusaha tidak panik dan bersuara agar Sharen tidak panik seperti awal mereka membuka pintu.Mereka mulai membuat renca untuk menyelamatkan Sharen dan memanggil yang lainnya,tiba-tiba kembali terdengar suara speaker pengumuman kali ini suara Abdul yang terdengar.
" Waktu untuk menolong Sharen tinggal 20 menit dari total waktu 9x5 = 45 semuanya....berjuanglah "Setelah mendengar hal tersebut mereka semua benar-benar menyadari bahwa sekarang nyawa mereka yang dipertaruhkan yang membuat semuanya merasa ingin terua bertahan hidup hingga membongkar kedok orang tersebut.
" Dit,Stef kita gak boleh gegabah,saat ini cuman kita yang tahu dimana Sharen dan kita masih harus minta tolong bantuan mereka karena aku yakin ga akan semudah ini nyelamatin Sharen.
" Ok sekarang kita mulai susun rencana yang paling penting dari rencan ini kita butuh teman-teman semuanya dateng ke sini! "
" Euh.... " Stefi teringat sesuatu.
" Kenapa? "
" Aku rasa ini bisa berguna! " Stefi kemudian memberikan benda tersebut kepada Sekha.
" Aku harap benda ini bisa memanggil mereka!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Announcement " You Must Be Die " [END]
Mystery / ThrillerReuni,kegiatan yang tentunya membuat semua orang-orang sangat kegirangan, dimana mereka bisa kembali bertemu dengan teman-teman lama mereka, namun apa jadinya jika reuni tersebut tiba-tiba berganti menjadi sebuah ujian. Bukan ujian biasa yang mereka...