Dengan kondisi tergeletak dilantai tubuh teriikat dikursi tangan dan mulut yang dilakban serta kaki Stefi dalam keadaan keram dan begitu kesakitan.
Nur berlari masuk bersama Aji dan segera melepaskan semua tali dan lakban dengan perlahan lalu Nur mendekap Stefi yang menangis dan sangat ketakutan.
" Stefi tenang ya tenang kita udah ada sama kamu " Ucap nur sambil memeluk Stefi dan meng ngelus-ngelus pundaknya.
Tak lama kemudian satu persatu dari mereka berdatangan ke ruangan tersebut dan melihat kondisi Stefi lalu mencari tahu hal apa yang terjadi padanya.
" Stefi kamu kenapa bisa begini ? "
" Iya Stef coba ceritain ke kita! "
" Minum dulu Stef " Anin memberikan minum.
" Tadi waktu aku mau pulang....tiba-tiba mobilnya mogok lalu aku keluar mau periksa tiba-tiba..... dari belakang ada yang bekap.....heuhhh...heuh....dan aku gak inget apa-apa lagi setelah itu "
Stefi semakin erat memeluk Nur.
" Bukannya kamu nyalain klakson? "
" Aku mau cuman aku gak sempet "
" Udah kalo gitu mending yang lainnya bawa Stefi ke ruangan guru dan cari obat-obatan disana ya sisanya kita cari kelompok dua Aji,Sekha bantuin jaga disana dulu ya maaf "
" Iya gak papa tenang aja dul "
" Nanti kita semua nyusul kesana "
Mereka pun kembali berpencar dan melakukan tugas masing-masing.Sementara itu Kelompok dua berada di area gedung lima dan sedang mencari dimana Lab.Komputer tersebut.
" Ini gedung nya baru dibangun ya Na? "
" Iya kil ! "
" Kalo gitu kita mencar aja biar cepat yang pertama kali nemuin labnya teriak di balkon ok! "
Merekapun berpencar mencari lab tersebut di gedung yang baru tersebut denah yang berbeda dan ruangan yang tidak disertai nama serta gordeng yang menghalagi pandangan membuat mereka kebingungan dan kesulitan mencari Lab.Komputer tersebut.
Tiba-tiba dari lantai tiga gedung lima Fadly bertepuk tangan dan memanggil mereka.
Semuanya pun berlari ke arah balkon dan mendengarkan teriakan Fadly." Prok....prok...prok...lantai tiga ruang tujuh "
Semuanya segera berlari ke Lab tersebut dengan tergesa-gesa namun sebelum sampai disana Fadly kembali bertepuk tangan dan dan berteriak.
" Semuanya diam dulu Lab nya terkunci kita butuh pin nya ini kunci otomatis "
Tiba-tiba Lily sampai dilantai tiga dan bertemu dengan Fadly.
" Kita butuh pin? Coba cari disekitar biasanya suka ada yang nyelipin kode atau kita ke ruang guru aja buat cari pin nya? "
" Iya kayaknya Li kita harus balik dulu kita harus cari tahu pin nya, mau coba lewat jendela semuanya terkunci dan didalamnya di pagar Li! "
" Ya udah mending kita balik dulu deh "
" Ok "
Mereka pun memutuskan untuk kembali dan mencati bantuan untuk menemukan pin tersebut ditengah perjalan pula mereka bertemu Aris dan Abdul dan menceritakan hal tersebut sembari menuju ruang guru.
Sesampainya disana mereka terkejut melihat Stefi, dan bercerita mereka masih belum bisa membuka ruangan tersebut dan disana pula mereka mencoba mencari pin tersebut.
" Sharen mana kil? "
" Tadi dia masih dibelakang Li"
Tiba-tiba untuk mengayasi rasa takutnya tanpa disadari Edna sedang memainkan sebuah bola tenis meja bertuliskan huruf " N " Yang membuat semuanya terkejut.
" Na kamu dapet bola itu juga " Semua perhatian tertuju pada Edna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Announcement " You Must Be Die " [END]
غموض / إثارةReuni,kegiatan yang tentunya membuat semua orang-orang sangat kegirangan, dimana mereka bisa kembali bertemu dengan teman-teman lama mereka, namun apa jadinya jika reuni tersebut tiba-tiba berganti menjadi sebuah ujian. Bukan ujian biasa yang mereka...