Bab 28 Announcement

3 3 0
                                    

" Aku memang terlihat bodoh tapi,aku sengaja dan bisa memancingmu ke sini! "

" Apa mau kamu? "

" Aku tidak mau apa-apa! "

Lalu Abduk melihat Rudi sedang berjalan dibelakang psikopat itu dengan diam-diam Abdul menyadari bahwa dia harus membuat perhatian psikopat itu tetao padanya.Abdul terus memancing hingga Rudi benar-benar tepat berada dibelakangnya saat itu juga Rudi memukulnya dan mengambil senapan nya lalu melemparkannya lada Abdul. Rudi terus-menerus memukulnya namun ia juga tidak bisa bertahan lama.

" Lari! "

Rudi kemudian dipukulnya Abdul yang berlari oun kembali dengan menodongkan senjata itu pada psikopat itu.

" Mundur!....mundur! "

" Kamu gak akan berani! " Kemudian Abdul secara tiba-tiba melepaskan tembakan ke arah kosong disana yang membuat psikopat itu terkejut.

" Mundur! "

Ia kemudian mundur dan Abdul mengambil Rudi lalu memapahnya sembari berjalan mundur meninggal psikopat itu.

" Mungkin aku tidak berani menambak mu tapi aku bisa menghalangi mu! " Abdul kembali melepaskan tembakan namun kali ini targetnya adalah solar yang mengenangi lantai. Sehingga membuat api yang menghalangi psikopat itu mengejarnya dan Rudi. Abduk dan Rudi segera berlali meninggalkan tempat itu dan ia membuang senjatanya.

Namun,saat ia telah jauh dari psikopat itu dia melihat psikopat itu memadamkan api dengan hydran kebakaran yang membuat ia berlari semakin cepat.

Sementara itu Akil telah mendapatkan semua bahan-bahan yang ia perlu.

" Semoga ini berhasil! "

Akil menganjal konduktor yang ia harusnya pegang dengan kain pengapus kecil yang ia temukan disana lalu ia mengikatnya kabel dengan sabuknya  yang pegang dan menaruh meja pelajaran didepannya.

" Lily! "

" Apa? "

" Maafin gw tapi tahan ini sebentar maaf! "

" Apa kil? "

" Brughhh...." Akil menarik sabuknya yang agar konduktor terlepas dari penghapus lalu terhubung dengan jalurnya yang mengakibatkan pintu terbuka lebar dan saat itu juga Lily akan merasakan setruman pada tubuhnya yang begitu dahsyat " Arghhh.....arghhh..."

Ketika pintu terbuka Akil harus menendang bangku itu dan jika berhasil akan menganjal pintu tertutup lagi.

" 3 sekarang! " Akil menendang bangku tersebut namun sayang diperjalanan bangkunya terjatuh.

" Sialan! "

" Arghhh! Arghh! "

Akil lalu berlari kembali ke arah konduktor itu dan kembali mengganjal nya dengan penghapus.

" Hahh....hah....sial! Kenapa mejanya jatuh! "

" Li?...li?...li? " Akil berlari menuju pintu lily ia melihat dan jenddla itu lily tertunduk lemas.
" Lily! "

Akil kembali untuk melakukan percobaan yang kedua untuk menyelamatkan lily.

" Bisa! Bisa! Bisa! 1....2....3...." Brughhh" Akil menarik sabuknya yang terhubung dengan kabel.

" Arghhhh....arghh...."

" Buka! Sekarang! Brughhhh......" Akil menendang bangku itu dan kali ini bangkunya berhasil menganjal pintunya.

Akil kembali ke konduktor dan mengganjal kembali dengan penghapus dan saat itu oula pintunya yang hendak kembali tertutup terganjal bangku.Akil segera membawa lily keluar dari sana namun sayang saat Akil mencoba membangunkan lily ia telah tidak bernyawa Akil benar-benar merasa bahwa ia yang telah melakukan itu pada lily ia tidak bisa menyelamatkan nya bahkan Akil hendaknya membuat dirinya sendiri tersetrum namun, pada saat itu teman-teman yang lainnya datang dan menghalangi nya.

Andrew langsung memegang dada Akil dengan sangat kuat dan membawanya terjatuh kelantai saat itu juga.

" Kenapa? Kenapa? Apa yang udah kita lakuin? Kenapa bisa hal ini terjadi? "

" Kil bukan hanya kamu aku juga sama aku gak bisa selametin Stefi kil! "

" Akil bahkan aku yang coba matiin genset aja gak becus! Maaf! "

" Ini bukan salah kita ini salah dia! Dia yang bawa kita kedalam Ujian biadab ini jangan kalian coba salahin diri kalian sendiri cukup...cukup..."
Mereka menjatuhkan dirinya semua dan mencium tanah dengan air mata yang mukai menetes menetes mengeluarkan semua penderitaa,kekesalan,rasa sakit hati, rasa penasaran semuanya mereka salurkan pada lantai lapangan tempat Akil mendapatkan ujian.

" Heuh...heuh..."

"Ahhh...arhh..."

Suara isak tangis saat itu kian terdengar mengakhiri ujian yang mereka ikuti.

Tiba-tiba bel berbunyi kembali.

Announcement " You Must Be Die "  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang