***Yuki tengah dipotongi kuku nya oleh Kakaknya Max, karena Yuki memiliki gangguan penglihatan matanya sebelah kiri silinder dia kesulitan memotong kuku nya sendiri.
Pernah suatu kejadian, Yuki sedang memotong kukunya sendiri. Walaupun sudah menggunakan kacamata Yuki melukai jari tangannya sampai berdarah-darah hingga membuat heboh keluarganya.
Sejak saat itu Yuki selalu dibantu oleh kakak ataupun mamanya untuk perkara potong kuku.
Ponsel Yuki berdering, Yuki melihatnya sesaat dilihatnya nomor Rio menghubunginya..
"Siapa dek? Kok cuma diliatin aja gak diangkat". Tanya maxime
" Lagi gak mood ngomong sama yg nelpon kak". jawab Yuki sembari membalik posis handphone"
Ponsel Yuki berdering berulang kali tetapi Yuki enggan menjawabnya.
"Hmm.. Kak gimana internship nya? Kakak mau ambil spesialis apa sih?" tanya Yuki mengalihkan perhatiannya dari handphone nya yg begetar sejak tadi".
"Kakak pengan ambil kalo spesialis Anak dek, doain lancar ya".
" Wah makin lama lagi dong kuliah nya, kapan nikahnya kalo gitu kak".
"Aihh dek belum kepikiran, Kak Kev aja belum geh. Masa Kak Max mau ngeduluin".
" Nanti kalo Yuki yang malah duluan gimana kak" Cengir Yuki.
"Halah dek, kamu selesain dulu kuliah kamu itu". Ucap Max sambil mengacak rambut Yuki dan meninggalkannya.
Apartemen Rio
Berulang kali Rio mendial nomor Yuki dan meneleponnya tapi tetap tidak ada jawaban, Rio semakin frustasi. Dihabiskannya air minum di dalam botolnya sekaligus.
Rio semakin gusar, pasalnya dia sama sekali tak tau harus bagaimana. Jika dia menerabas kerumah Yuki bisa habis dia karena terakhir kali Yuki pergi dengannya dan saat pulang Yuki dalam keadaan berantakan karena ulah ayahnya Rio.
Rio sudah bisa membayangkan bagaimana raut kekesalan di wajah keluarga Yuki kepadanya.
Al duduk menghampiri Rio yang sedang gusar, melirik sesaat tapi tak ada ketertarikan untuk mengetahuinya. Karena Al pun sudah bisa menebaknya. Dia sibuk memainkan ponselnya.
Tiba-tiba Al berdiri dan berjalan cepat mengambil kuci mobilnya lalu segera pergi meninggalkan Rio. Rio pun hanya menoleh sebentar tak menghiraukannya.
Ding dong
Terdengar suara bel rumah keluarga Takeshi berbunyi. Al sudah berdiri di depan pintu Yuki yang lolos dari interogasi satpam karena mengaku teman kuliah Verrel. Jika dia mengaku mencari Yuki pasti satpam tak akan membiarkannya masuk. Karena selama ini jika ada tamu untuk Yuki pasti Yuki sudah bilang sebelumnya ke satpamnya.
Pembantu rumah keluarga Takeshi pun membukakan pintu rumah.
"Nyari siapa ya den? Tanya Bi odah pembantu baru Yuki.
" Yuki nya ada dirumah gak bi?" tanya Al.
"Aden sendiri siapa?". Tanya Bi odah menyelidik.
" Saya temen kuliahnya bi, mau ada yg dibicarakan penting".
"Tunggu sebentar ya den, bibi bilang dulu ke Non Yuki nya". Ucap bi odah sembari meninggalkan Al setelah mempersilahkannya masuk dan duduk di ruang tamu.
Diruang tamu Al pun duduk manis menunggu Yuki sambil memainkan ponselnya.
Tiba-tiba Verrel duduk didepannya sambil tangannya bersedakep.
" Mau cari siapa lo dateng kesini" tanya Verrel dengan alis sebelah terangkat.
Al pun kaget mendongak ke empunya suara terheran-heran sejak kapan Verrel ada di depannya.
Anjir untung bukan si Kevin, jantung gw hampir copot. Batin Al.
"Emm..gw cari Yuki, ada yg mau di bahas". Jawab Al mantap.
" Emang Yuki mau ketemu lo tah, by the way Al gw mau bilang mending lo jauh2 lah sama Yuki & keluarga gw. Keluarga lo itu semuanya selalu bikin Yuki sakit hati mulu!".ucap Verrel sinis.
"Gw gak pernah nyakitin Yuki". Ucap Al tegas.
" Lo ya bener-bener, gw tiap hari ngeliat Yuki nangis gara2 keluarga lo itu!". Ucap Verrel kesal.
"Tapi gw gak pernah nyakitin Yuki sama sekali, gw sama keluarga gw beda. Jangan disamain woy!". Sanggah Al tak kalah kesal.
Verrel pun mendengus dan sengaja bergumam keras, dasar keluarga trouble maker.
Yuki berjalan menuju ke ruang tamu sambil bertanya-tanya dalam hati. Apa tujuan Al datang menemuinya.
Yuki langsung duduk di samping Verrel..
" Ada perlu apa lo nyariin gw". Ucap Yuki datar.
Yuki terlihat kacau, rambutnya digerai berantakan membuatnya terlihat tak anggun seperti biasanya.
Matanya sedikit bengkak dan kantung mata terlihat sedikit hitam.
Al sangat sedih melihat keadaan Yuki, dia memperhatikan Yuki dari ujung kaki hingga rambut dengan tatapan miris.
Hatinya remuk melihat Yuki seperti itu.
"Apa kabar ki?". Ucap Al pelan.
" Kayak yang lo liat sekarang, lo kesini disuruh Rio?". Tanya Yuki pilu.
"Gak ki, gw kesini pengen tau aja keadaan lo sekarang". Mata Al pun tak lepas dari pandangan Yuki.
" Sekarang udah tau kan lo, udah mending lo pulang aja sono!". Usir Verrel.
Al pun mengeluarkan kantong plastik berwarna putih dan menyodorkannya ke Yuki.
"Gw bawa buah buat lo ki, dimakan ya. Jangan sedih terus". Ucap Al sedih.
Thanks Ucap Yuki nyaris tak terdengar.
" Lo udah makan ki?" tanya Al hati2.
"Udah beberapa hari dia cuma minum susu, udah ah sono pulang buat mood orang bera takan aja". Sinis Verrel.
Yuki pun hanya diam mematung tanpa berniat menjawab pertanyaan dari Al.
" Yaudah gw pulang ya ki, jangan lupa dimakan buahnya". Al pun beranjak meninggalkan Kakak adim tersebut.
Al menoleh sekali Al..
"Jaga kesehatan & semangat Yuki". Ucap Al akhirnya meninggalkan mereka..
Hai gaesss apa masih ada yg nunggu cerita ini?
Maafkan author ya yg belum sempet upload setelah sekian purnama.
Semoga suka..
Have a nice day..
Pringsewu, 22 September 2021.
14.11 Wib.

YOU ARE READING
All About You
FanfictionYuki adalah seorang gadis periang dia mempunyai 3 Kakak laki-laki yang sangat menyayangi dan memanjakannya. Kehidupannya penuh kejutan saat dia masuk universitas dan bertemu 2 Kakak senior yang mencuri hatinya, Siapakah 2 senior itu? Perjalanan cin...