OMG

139 31 11
                                    

"Kak, Yuki masih belum lupa sepenuhnya sama Rio". Yuki menangis tertahan.

"Iya kakak tau". Kevin pun mengusap punggung Yuki.

Mereka saling berpelukan dan menumpahkan kerinduan yang sudah lama terpendam.

***

Setelah beberapa hari Daren pun terlihat sudah mulai beradaptasi dengan semua anggota keluarga Yuki.

Yuki sama sekali tak ada rencana apapun, dia hanya menunggu kedatangan Aaric.

Setiap Hari Daren selalu menanyakan Ayah serta Kakek Neneknya di Jerman.

Yuki merasa Daren mulai bosan. karena Daren hanya beraktifitas di dalam rumah.

Rutinitas Yuki setiap hari yaitu bermain dengan Daren. Sebenarnya Yuki berencana untuk bertemu dengan teman-temannya yaitu Prilly dan Mila.

Tatapi jika dia meninggalkan Daren dirumah, itu akan membuat Daren jadi tambah bingung karena Bi Odah yang kearifan lokal tak akan nyambung dengan Daren.

Jika Yuki membawa Daren pasti akan banyak membuat pertanyaan. Karena Prilly dan Mila tak akan hanya diam mendengar cerita Yuki.

Mereka pasti ingin tau tentang Aaric juga, Yuki belum siap menceritakan Aaric kepada mereka.

Yuki sedang menonton FTV di rumahnya, dia sedang menikmati masa-masa santai di Indonesia yang sudah lama tak dia lakukan karena di Jerman dia jarang sekali menonton Tv.

Ting tong
terdengar suara bel berbunyi...

Bi Odah segera membukakan pintu dan melihat siapa yang datang.

Terlihat dua orang gadis yang sudah tak asing lagi Bi Odah lihat.

"Haiiii  bi Odah, Yuki udah pulang ya". Sapa Prilly ramah.

" Eh neng Prilly, ada neng Mila juga. Hayuk masuk, Neng Yuki ada di ruang keluarga". Bi Odah mempersilakan mereka masuk.

Mereka berdua pun berhamburan memanggil Yuki.

"Yukiiiiiii......."

Yuki pun kaget mendengar suara yang sangat dikenalnya.

"Wagelasih kurang ajar Lo itu, balik gak ngabarin kita". Mereka pun berpelukan saling melepas rindu.

"Sorry tadinya gw mau secepat nya ngasih tau Lo berdua, cuma karna ada sesuatu hal jadinya ketunda eh malah lo orang udah nongol di mari".

"Rinduu bangett" ucap mereka bersamaan dan saling berpelukan.

Mereka duduk bertiga di ruang keluarga  rumah Yuki, saling bercerita hingga Daren keluarga memanggil Yuki.

"Mutter.. Mir ist so langweilig . Lasst uns gehen". Mah, Daren bosen dirumah, kita keluar yuk kira2 seperti itulah artinya.

Yuki pun menengok dan Daren langsung berlari memeluk Yuki.

"Oh Mutters Kind, es tut mir so leid für dich" Kasian nya anak mama ucap Yuki sambil mengusap rambut Daren.

Prilly dan Mila saling menautkan alis mereka tidak mengerti dengan dialog Yuki dan anak bule itu.

"Ya Allah ganteng banget ciih amuuu nak, anak siapa sih ini... Sini-sini kenalan sama onty Prilly"..Prilly yang pada dasarnya sangat suka dengan anak kecil pun merentangkan tangannya.

"Anak siapa yuk, matanya bagus banget kayak pake softlens. Hmm gemesnya ada  anak bule". Mila pun mencubit pipi Daren.

"Mommy, Wann kommt Papa, ich vermisse Papa wirklich".

All About YouWhere stories live. Discover now