Part 2

3.4K 571 45
                                    

Pengenalan kampus sangat penting untuk mahasiswa baru untuk menyesuaikan diri selama mereka menempuh pendidikan disana. Kampus menjadi tempat para mahasiswa memperdalam ilmu sesuai dengan jurusan yang mereka pilih.

Hari terakhir ospek setelah dua hari melelahkan baik untuk BEM maupun para mahasiswa baru.

Aran berjalan menuju aula menunggu Mirza datang. Mirza sering terlambat namun Oniel dan Aran selalu bisa memakluminya.

Aran tersenyum melihat Anin yang sibuk menata meja untuk snack makanan BEM dan masiswa baru.

"Lo ngeliatin siapa sih?"

"Ka Anin" ucap Aran sambil tersenyum

"Lo naksir siapa sih sebenarnya Ran?"

Aran tersenyum pada Oniel

"Kalau bisa dua kenapa harus milih"

Aran berjalan kearah Anin, ia meletakkan tasnya dilantai begitu saja. Anin menatap Aran yang ikut menata meja.

"Aku bisa sendiri"

Aran tersenyum mendengar suara dingin khas Anin

"Semandiri apapun kakak, kakak tetap butuh orang lain"

"Mending kamu balik deh"

Aran melihat rok Anin yang terlalu pendek. Tanpa persetujuan Anin, Aran memasangkan jaket miliknya.

Jantung Anin berdetak tak karuan, ia sampai takut Aran mendengarnya.

"Rok kakak terlalu pendek" ucap Aran dengan wajah datarnya

Aran pergi meninggalkan Anin begitu saja.

"Wow amazing, gak salah liatkan gue. Sobat gue ini nurut sama Aran bahkan sama Deo lo gak gini"

Anin masih diam menatap punggung Aran yang menjauh. Ia melihat jaket yang Aran ikat dipinggangnya.

"Kalau suka aja gak papa kok, asal jangan selingkuh"

"Apasih"

"Lo sama Deo gak gini ya"

"Gue emang gimana?"

Sisca memutar bola matanya malas mendengar pertanyaan itu.

"Lo mana ada so sweet nya sama Deo, awas aja lo selingkuhin Deo"

"Berisik"

Anin meninggalkan Sisca sendiri didepan meja konsumsi. Sisca satu satunya teman Anin mulai mereka kecil, Sisca sudah hafal betul bagaimana sikap sahabatnya itu.

Suasana aula sudah mulai dipenuhi para mahasiswa baru. Hari ini akan menjadi hari penutupan.

Aran bersama mahasiswa baru lainnya mengikuti arahan dari rektor mereka. Shani yang berdiri tak jauh dari kursi Aran, tersenyum tipis melihat Aran yang begitu serius. Ia kembali teringat saat hari pertama bertemu Aran.

Sesi pemutaran video para mahasiswa berprestasi untuk memotivasi mahasiswa baru.

"Wow ka Anin Ran" Mirza heboh melihat Anin dilayar besar

"Gila sih cantik banget" ucap Oniel

Aran tersenyum kearah Anin yang juga menatapnya namun Anin langsung mengalihkan pandangannya.

"Anaknya dingin banget ya Ran" ucap Mirza

"Gak kok"

"Eh itu jaket lo yang dia pake?"

Aran hanya tersenyum menanggapi ucapan Oniel.

Sekarang giliran Shani yang profilenya terpampang dilayar. Wajah cantik nan manis itu membuat Aran ikut tersenyum. Aran segera mencari keberadaan Shani, sedari tadi ia tak sadar ada Shani didekatnya. Shani membalas senyuman Aran.

After RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang