Panas terik begitu terasa dikota Jakarta, sebelum berlanjut dimata kuliah berikutnya Shani menyempatkan diri untuk beribadah bersama Feni. Mata Shani tertuju pada sosok yang akhir akhir ini selalu ada dipikirannya.
Air wudhu menyapa wajah Aran, senyuman Shani mengembang sempurna. Aran begitu menawan dengan air wudhu yang membasahi wajahnya.
"Gantengnya nambah ya" goda Feni
"Apasih" Shani terlihat malu malu memasuki mushollah
Shani dapat mendengar suara Aran yang mengumandangkan adzan.
"Masya Allah Shan suara Aran bagus banget"
Shani berusaha menahan senyumannya namun gagal, ia pun terkesima dengan suara Aran.
Selesai melakukan ibadah Shani dan Feni keluar, sebelah sepatu Shani tak ada. Mereka mulai mencari cari.
Tiba tiba Aran datang membawakan sepatu Shani dengan rambutnya yang masih basah itu menambah aura tampan diwajahnya.
"Sepatunya jauh banget ka kelemparnya"
"Dimana Ran?" Bukan Shani melainkan Feni yang bertanya
"Didekat tempat wudhu, kayanya tadi ada yang gak sengaja ketendang"
Terlihat Oniel dan Mirza berdiri dibelakang Aran.
"Makasih Ran"
"Iyaa ka, kalau gitu kita duluan ka"
"Aran"
"Iya ka"
"Shani minta nomer lo"
Shani terkejut dengan apa yang Feni ucapkan. Bisa bisanya Feni mengatakan itu dengan gampangnya.
Aran kembali kehadapan Shani dan memberikan ponselnya.
"Nanti aku chat"
Mau tak mau Shani melakukannya meskipun ia tak pernah seperti ini sebelumnya. Hatinya terus saja merutuki apa yang Feni lakukan padanya.
"Gak sekalian nomer aku ka?" Shani terkejut saat Mirza memberikan ponselnya juga
"Sekalian deh ka" Oniel pun tak mau kalah
Shani dibuat bingung dengan ketiganya.
"Ka Feni" Aran memberikan ponselnya juga
"Gue gak minta kan?"
"Aku yang minta ka"
Mirza dan Oniel pun kompak memberika ponselnya juga.
Ketiga juniornya itu tengah mengerjai Feni dan Shani.
"Okey nanti kita hubungin"
Aran, Mirza dan Oniel bertos ria karna berhasil membuat keduanya bingung.
****
Kelas Shani selesai tepat di jam 5 sore, biasanya kampus sudah sepi.
"Shan, gue duluan" Feni berlari menuju jemputannya
Shani berjalan sendiri keparkiran. Saat akan sampai didekat mobilnya ia melihat Aran yang tengah memberikan makan kucing kucing disana. Lagi lagi Shani dibuat tersenyum karna ulah Aran.
Shani mendekati Aran tanpa memberi tahu Aran.
"Astaga" Aran terkejut melihat Shani yang berdiri didekatnya
"Kok kaget?"
"Yah kakak munculnya tiba tiba gitu, mana pake baju putih lagi"
"Penakut"
KAMU SEDANG MEMBACA
After Rain
FanfictionSetelah hujan akan berganti pelangi dengan bias cahayanya namun terkadang pelangi tak muncul dan hujan turun dengan derasnya. Sama seperti cinta tak selamanya akan selalu indah dan menyenangkan. "Aku datang bukan untuk merubah mu tapi aku datang unt...