Part 22

2.3K 449 90
                                    

Hujan turun dengan derasnya membasahi ibukota. Aran dan Anin bersyukur sudah sampai di parkiran mall walaupun sempat terkena hujan. Aran menghapus jejak air hujan di pipi Anin.

"Mau pake jaket aku gak?"

"Gak usah"

"Di mall tambah dingin"

"Gak papa boo"

Anin menarik tangan Aran untuk masuk kedalam mall. Tujuan mereka ke mall membeli beberapa keperluan Anin yang akan KKN disuatu desa di Bandung.

Aran membiarkan Anin memilih beberapa keperluannya, ia hanya diam memperhatikan Anin.

"Jangan lupa beli obat juga"

"Iya mau beli minyak kayu putih"

Beberapa belanjaan sudah memenuhi tangan Aran. Orang orang yang melewati Aran terlihat tertawa sambil berbisik tapi Aran tak begitu perduli.

"Sayang kebanyakan ya bawaan kamu"

"Aku aja" Aran melarang Anin membawa belanjaannya

"Mau makan disini apa diluar?"

"Disini aja, masih hujan kayanya diluar"

Mereka masuk disalah satu restoran Korea. Anin memesan dua mangkuk jjamppong makanan khas korea yang berisikan mie dan beberapa tambahan seperti gurita, udang, dan kerang yang disajikan panas.

Ini kali pertama bagi Aran makan makanan korea.

"Nin"

"Iya sayang" Anin sudah mulai menyantap makanannya

"Aku gak bisa pake sumpit" ucap Aran dengan wajah memelas

Anin tertawa gemes melihat Aran mengangkat kedua sumpitnya. Anin mengajarkan Aran cara menggunakan sumpit.

"Ya bener gitu, coba dulu yang"

"Gini?"

Mie yang berusaha Aran ambil malah terjatuh kembali ke mangkuk.

"Duh, hahaha susah banget ya. Mau aku mintain garpu aja?"

"Tapi malu" ucap Aran menunduk

"Kenapa malu sih? Dari pada kamu gak makan. Bentar ya"

Anin pergi mengambil garpu untuk Aran. Aran tak ingin membuat Anin malu karna restoran itu sedang penuh pengunjung.

"Nih, hati hati panas Ran"

Anin memperhatikan Aran makan lebih dulu sebelum ia melanjutkan makannya.

"Enak gak?"

"Enak"

Keduanya melanjutkan makan. Selesai makan mereka keluar dari restoran itu.

"Nanti aku naik taksi online aja ya?"

"Maaf Nin"

"Kenapa minta maaf sih Ran? Gak mungkin dong aku maksa kamu bawa ini semua"

"Aku belum punya uang buat beli mobil"

Anin tersenyum, ia mengacak acak poni Aran.

"Aku gak butuh mobil kamu Ran, ada kamu selalu nemanin aku aja udah seneng"

"Tapi pasti gini kalau kamu lagi belanja, gak bisa pulang bareng"

"Gak papa kan kamu udah nemanin sayang, jangan bikin gemes ah nanti aku khilaf lagi"

Aran langsung menutup mulutnya takut jika Anin menciumnya lagi. Ia berjalan lebih dulu menghindari Anin. Siapa yang tidak gemes melihat tingkah Aran yang seperti itu? Anin pun tak kuat jika Aran sudah mode menggemaskan, rasanya ia tak ingin jauh dari Aran.

After RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang