Persiapan untuk ulang tahun kampus mulai dikerjakan sedikit demi sedikit. Terutama area bazar dan panggung pertunjukkan. Aran, Mirza dan Oniel menjadi sukarelawan membantu anggota BEM.
"Ran tolong dulu dong"
"Kenapa bahu lo sakit lagi?"
"Iyaa hehe, gak papa aman kok"
"Udah kita bilang Mir lo gak usah maksain diri" ucap Oniel
"Udah lo duduk dulu biar kita yang lanjut"
Aran dan Oniel menyelesaikan tarup terakhir untuk bazar.
"Minum dulu" Anin membawakan minuman untuk mereka
"Makasih ka Anin" teriak Mirza
"Ngagetin aja lo Mir"
Gaby dan Feni terlihat berjalan kearah mereka.
"Udah selesai semua?" Tanya Gaby
"Udah ka" sahut Oniel cepat
"Makasih ya udah mau bantu"
"Buat ka Gaby apa sih yang gak"
Gaby langsung melempar botol kearah Mirza.
Sebuah mobil berhenti dihalaman parkir kampus, mengalihkan semua pandangan mereka. Sosok laki laki yang kemarin sore Aran temui itu turun lebih dulu membukakan pintu untuk Shani.
"Glend" ucap Feni kaget
Anin yang berada disana juga seketika langsung terdiam. Orang selama ini pergi darinya begitu saja sekarang hadir dan membuka luka lama yang sudah mulai sembuh.
Aran melihat Anin yang tampak gelisah dengan kehadiran Glend disana.
Shani dan Glend berjalan bersama.
"Sorry ka telat"
"Gak papa Shan, bukan acara wajib juga"
Glend melihat Anin disana, senyuman ramahnya seketika luntur. Glend melihat kearah Shani seakan meminta izin pada Shani, Shani memberinya izin dengan sebuah anggukan kecil.
Glend mendekat kearah Anin.
"Anin"
Anin memberanikan diri menatap Glend yang sudah berada didepannya.
"Aku mau ngomong bentar"
"Gue gak mau"
"Plis Nin, biar ini selesai"
"Bagi gue udah selesai"
"Nin" tangan Glend yang ingin menyentuh tangan Anin dihentikan Aran
"Maaf ka, Aninnya gak mau"
Kemarin Aran bisa bersikap biasa didepan Glend yang mengaku pacar Shani tapi sekarang ia tak bisa karna Anin.
Suasana menegang diantara keduanya, Mirza yang semula duduk seketika berdiri melihat tatapan tajam milik Aran telah ia perlihatkan. Oniel pun seakan akan bersiap untuk kemungkinan terburuk yang akan terjadi.
Aran melepaskan tangan Glend, ia berbalik dan membawa pergi Anin dari sana.
"Huffftt hampir aja" Mirza kembali duduk
"Anin mana?" Nafas Sisca nampak tak teratur setelah berlari melihat Glend dari kejauhan
Feni segera membawa Sisca pergi, Glend akan habis jika dibiarkan bersama Sisca.
Gaby yang tak tahu apa yang sebenarnya terjadi, ia tak tahu serumit apa diantara mereka semua.
Shani menatap punggung Aran yang membawa Anin pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Rain
FanfictionSetelah hujan akan berganti pelangi dengan bias cahayanya namun terkadang pelangi tak muncul dan hujan turun dengan derasnya. Sama seperti cinta tak selamanya akan selalu indah dan menyenangkan. "Aku datang bukan untuk merubah mu tapi aku datang unt...