Hari ini penerimaan mahasiswa baru. Oniel ikut bergabung dengan BEM, berbeda dengan Mirza yang memilih waktu liburnya dengan bermain game, sementara Aran memilih memanjakan motornya sampai sampai Anin lelah menasehatinya.
Oniel berdiri disamping Anin.
"Jadi nostalgia gak ka?"
Anin menoleh pada Oniel yang kini tersenyum memperlihatkan gigi kelincinya.
"Iyaa sama teman kamu yang bucin"
Oniel masih ingat ketika Aran meninggalkannya untuk membantu Anin mengangkat kardus.
"Anaknya malas banget ikut kegiatan gini padahal sering banget ngantarin ka Anin"
"Iya udah dibujuk buat ikut BEM biar bisa sama sama terus"
"Aran udah populer ka, nanti kakak banyak saingan"
Anin tertawa kecil mendengar ucapan Oniel. Oniel mengeluarkan ponselnya.
"Ka selfie yok"
"Boleh"
Oniel mengambil beberapa gambar untuk ia kirim pada Aran.
"Nah kan" Oniel sudah bisa menebak Aran akan menelponnya setelah menerima foto yang ia kirim.
"Lo sama Anin?"
"Iya dong" Oniel mengarahkan kameranya pada Anin
Anin tersenyum melihat wajah cemberut Aran.
"Kakak masih mau sama anak ini yang kerjaannya tiap hari dibengkel? Cari yang lain ka, tuh banyak dedek gemes"
"Bener juga Niel, lumayan ganti brondong"
"Aninditha"
"Makanya jangan anggurin aku terus Arandy"
Dilain tempat Aran tertawa puas mendengar ucapan Anin.
"Nanti aku jemput ya"
"Ka Anin pulang sama gue"
"Jangan sampe ini kunci inggris melayang ke elo ya Niel"
"Kok namanya kunci inggris kan lagi diindonesia, pasportnya ada gak?"
Anin tertawa puas disamping Oniel mendengar jokes ala Oniel.
"Udah ah males gue ladenin lo" Aran memutuskan panggilan itu
Anin menatap wajah samping Oniel
"Gimana perkembangan lo sama Eriel?"
"Gue ikut ginian kan biar deket dia ka?"
"Oh gitu, gue laporin Shani nih"
"Eh canda ka astaga, ya gitu gitu aja ka, gak ada perkembangan"
"Gue yang dicap gunung es aja meleleh karna teman lo, berguru gih sama Aran"
Banyak perubahan dari Anin, ia sekarang lebih banyak tersenyum dan bicara. Anin pun mulai terbuka dengan lingkungan sekitarnya.
.....
Aran menunggu Anin selesai rapat BEM. Libur panjang semester mereka tersisa seminggu lagi dan Aran berniat menghabiskan waktu bersama Anin. Aran bahkan sudah membuat list sepanjang minggu untuk mereka berdua. Mulai dari bangun pagi untuk joging bersama sampai dimalam hari sudah penuh dengan jadwal yang Aran buat. Ia ingin memberika waktu berkualitasnya untuk Anin.
Anin terlihat berjalan beriringan bersama seorang laki laki.
"Ran kamu gak baca chat aku?"
Aran yang diberikan pertanyaan seperti itu langsung mengecek ponselnya. Ternyata Anin memintanya untuk tidak menjemputnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Rain
FanfictionSetelah hujan akan berganti pelangi dengan bias cahayanya namun terkadang pelangi tak muncul dan hujan turun dengan derasnya. Sama seperti cinta tak selamanya akan selalu indah dan menyenangkan. "Aku datang bukan untuk merubah mu tapi aku datang unt...