Hari ini pembukaan acara ulang tahun kampus yang akan berlangsung hingga malam. Acara dimulai jam 8 pagi dan semua anggota BEM harus datang lebih awal. Seperti biasa Aran sudah menunggu Anin didepan pagar kos Anin.
"Yuk, nanti telat"
"Ganti bajunya"
"Kenapa? bagus nih baru beli"
"Gak kemejanya terawang banget"
Anin menghentakkan kakinya sambil memasang wajah cemberut.
"Yaudah bentar" dengan berat hati Anin masuk kembali kedalam kamar kosnya
Selang beberapa menit Anin keluar dengan baju yang berbeda.
"Kenapa pake rok sih Nin?"
"Ini pas kalau pake rok"
"Tapi liat rok kamu pendek banget, gak pokoknya ganti"
"Ran nanti telat"
"Biarin telat ketimbang kamu aku pakein sarung mukena, mau?"
Anin cemberut didepan Aran berharap Aran bisa luluh namun sayang Aran menggeleng kuat menolak Anin. Anin terpaksa kembali masuk berganti pakaian.
"Nah gini dong, jaketnya mana? Kita sampe malam Nin"
"Gak usah pake jaket ih rempong"
"Kamu mau aku pakein sarung mushollah?"
"Iya iya bentar aku ambil hoodie aja"
Aran tersenyum melihat Anin keluar menggunakan hoodie putih seperti yang Aran kenakan. Aran memakaikan kupluk hoodie Anin lalu menutupnya lagi dengan helm.
"Lucu banget sih"
Bukannya senang dipuji Aran, Anin memberikan tatapan kesalnya pada Aran.
Sepanjang jalan Anin hanya diam dan membalas pertanyaan Aran dengan jawaban singkat. Masih pagi namun Aran sudah membuatnya kesal meskipun memang untuk kebaikannya tapi hari ini Aran benar benar menjengkelkan untuk Anin.
"Merengut aja neng" Aran melepaskan helm dan kupluk hoodie Anin
Tangannya memperbaiki poni Anin yang berantakan akibat helm.
"Selesai kamu briefing aku temuin ya, ada yang mau aku bilang"
"Bilang sekarang aja"
Aran menggeleng tak mau memberi tahu Anin dulu.
"Cepet kumpul, nanti kena hukuman lagi"
Aran memperhatikan Anin dari kejauhan.
"Gak ilang ka Aninnya Ran" ucap Oniel
"Pake senyum senyum lagi lo"
"Gimana ya aku jawabnya"
"Geli Ran" ucap Oniel dan Mirza kompak
Mirza dan Oniel menatap Shani dan Anin secara bergantian yang sedang berkumpul bersama anggota BEM yang lain.
"Kayanya gue salah prediksi deh Niel"
Ketika Mirza mengucapkan itu Aran langsung menoleh kearah Mirza.
"Maksudnya?"
"Gue sama Oniel buat tim-tim an gitulah, gue yakin lo sama ka Shani dan Oniel ka Anin tapi kayanya gue salah"
"Tapi lo bedua gak taruhan kan?"
"Ya kaga lah, kek anak kecil aja" ucap Oniel cepat sebelum memancing kemarahan Aran
"Lo milih ka Anin ka?" Tanya Mirza memastikan
Aran tersenyum lebar mendengar pertanyaan Mirza.
"Gue kira lo bakal sama ka Shani Ran?"
KAMU SEDANG MEMBACA
After Rain
FanfictionSetelah hujan akan berganti pelangi dengan bias cahayanya namun terkadang pelangi tak muncul dan hujan turun dengan derasnya. Sama seperti cinta tak selamanya akan selalu indah dan menyenangkan. "Aku datang bukan untuk merubah mu tapi aku datang unt...