Part 21

2.4K 484 118
                                    

"Masya Allah cantik banget" ucap Aran

Anin tersipu malu ketika mendapat pujian dari Aran. Ini kali pertamanya ia berhijab didepan Aran.

"Apaan sih, ih malu"

"Cantik banget Nin serius"

"Udah ah cepetan jalan keburu sore banget nih"

Aran mengarahkan salah satu kaca spionnya pada Anin. Sepanjang jalan Aran tersenyum sambil melirik Anin dari pantulan kaca spionnya.

Aran membeli bunga sebelum masuk kearea pemakaman.

"Pelan pelan Nin, licin" Aran menggenggam tangan Anin

Mereka berhenti didepan dua makam yang dipasangkan kramik yang sama.

"Assalamualikum, ayah ibu apa kabar? Aran baru sempat datang lagi"

Sambil membersihkan rumput liar diatas tanah pemakaman, Aran menyapa kedua orang tuanya.

"Ayah ibu, Aran bawa pacar pertama dan terakhir Aran nih"

Anin membulatkan matanya. Ia kaget mendengar Aran menyebut dirinya pacar pertamanya.

"Kok kaget gitu sih mukanya?"

"Pacar pertama?" Ulang Anin

"Iyaa pacar pertama aku itu kamu walaupun bukan cinta pertama tapi kamu bakal jadi cinta terakhirku"

Aran mengusap kepala Anin sambil tersenyum.

"Ayah sama ibu seneng gak ketemu calon mantu? Ayah ibu semenjak sama Anin rasanya hidup Aran lebih bahagia lagi"

Aran tersenyum menatap Anin, walaupun tanpa berucap dan hanya lewat tatapan mata, Anin bisa merasakan betapa besarnya cinta Aran untuknya.

"Ayah ibu, namanya Aninditha"

"Assalamualaikum ayah sama ibu maaf baru kesini karna anaknya sibuk ngurusin motor"

"Yah kok ngadu Nin?"

"Biarin, yuk bedoa kamu pimpin"

Mereka berdoa bersama dan memaburkan bunga diatas makam kedua orang tua Aran.

"Nanti ajak aku ketemu mamah kamu ya?"

"Iyaa nanti kita cari waktu lagi ya"

Anin tiba tiba berhenti dan membuat Aran ikut berhenti.

"Cinta pertama kamu siapa?"

"Teman aku di SMA tapi gak sempat pacaran karna kami beda agama"

"Kenapa kalau beda agama?"

"Aku gak mau kami sama sama nanam bom waktu yang siap buat ngancurin kami"

"Dia bisa pindahkan"

Aran tersenyum sebelum menanggapi ucapan Anin.

"Kalaupun itu terjadi, sekarang aku gak sama kamu Aninditha, bagi aku satu perempuan untuk selamanya"

"Hanya sama aku kamu gini?"

"Hanya kamu"

.....

Acara ulang tahun Sisca digelar disebuah cafe. Anin tengah bersiap untuk pergi bersama Aran.

"Yang mana bagus Ran?" Anin memperlihatkan dua gaun dengan motif yang sama namun berbeda warna

"Yang biru tua"

"Tapikan lebih cocok yang hitam deh" Anin masuk kekamar mandi berganti pakaian

Aran menggaruk kepalanya yang tak gatal melihat tingkah Anin.

After RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang