Part 13

2.7K 486 58
                                    

Pagi pagi sekali Anin bangun. Ia tak ingin berebut dapur dengan teman teman kosnya, kebetulan dapur menjadi pemisah kamarnya dan Sisca. Anin yang tak biasa memasak lebih banyak menjerit karna makanan yang ia goreng.

"Lo siapa?" Tanya Sisca dengan mata sayu khas bangun tidur

"Cuci muka dulu lo sana"

"Anin?"

"Bukan gue sepupu jauhnya"

"Yang mana satu?"

Anin memasang wajah datar.

"Ganggu lo Sis"

"Gak salah kan gue? Lo tumben banget masak?"

"Buat Aran" ucap Anin malu malu

Kali ini Sisca yang memasang wajah datarnya. Anin tak pernah seperti ini sebelumnya bahkan saat bersama Glend, ia tak begitu menunjukkan bahwa ia sedang jatuh cinta.

"Cobain Sis" Anin menyuapi nasi goreng buatannya

Sisca terkejut dengan rasa Asin luar biasa.

"Aran pasti suka kan?"

Tak ada jawaban dari Sisca, ia bahkan tak bisa menelan suapan kecil yang Anin berikan. Sisca langsung berlari menuju kamarnya.

"Sisca lo kenapa?"

Anin tak ambil pusing, ia segera memasukkan nasi goreng buatannya kedalam kotak bekal. Ia harus segera bersiap siap karna Aran akan ada kelas pagi.

Ini juga menjadi hari pertama Anin masuk kuliah lagi setelah keluar dari rumah sakit. Wajahnya tak lagi membiru namun sudut bibirnya masih terlihat bekas luka.

"Udah cantik" ucapnya didepan cermin

Tak lama sebuah pesan masuk diponselnya. Ia segera keluar kamar karna Aran telah didepan gerbang.

"Tumben keluarnya gak pake ngomel ngomel karna dijemputnya kecepetan"

"Masa mau marahin pacar" ucap Anin malu, ia bahkan menggigit bibir bawahnya menahan jantungnya berdetak cepat

Aran mengacak ngacak poni Anin.

"Gemes banget sih pagi pagi"

"Oh ini alasan lo bangun pagi" Sisca muncul dari balik pagar dengan daster hijau persis yang ia kenakan tadi

"Hai ka Sisca"

"Ran, sobat gue ini bucin parah"

"Sisca"

"Iya deh, gue gak ember kali ini. Cepet lo bedua pergi males gue liat orang bucin didepan gue"

"Yah lo ngapain keluar"

"Udah, udah aku nanti telat nih karna pertengkaran yang gak selesai selesai"

Anin mengambil helm dari Aran. Ia memeletkan lidahnya pada Sisca saat motor Aran berjalan.

"Dasar bucin"

....

Sesampainya dikampus Anin membuka kotak bekal untuk Aran.

"Aku buatin sarapan"

Aran tersenyum pada Anin, ia menerima bekal itu.

Baru suapan pertama Aran sangat terkejut dengan rasanya.

"Kamu tadi rasa ini Nin?"

"Gak karna aku gak pengen kecewa dengan rasanya jadi aku biarin kamu yang nilai"

Aran terdiam tak tahu harus berkata apa.

"Emm, Nin kamu bawa minum lebih gak?"

"Aku bawa minum nih"

After RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang