Part 9

2.7K 477 100
                                    

Kelas pagi Aran selesai, Aran dan Oniel berjalan menuju kantin sementara Mirza memilih untuk pulang karna kelasnya akan di mulai siang nanti. Oniel menyenggol Aran saat melihat Anin berada diperpustakaan seorang sendiri.

"Samperin gih"

"Lo gimana?"

"Gampang gue, ajak kekantin"

"Yaudah, tunggu gue dikantin"

"Oke"

Aran masuk ke dalam perpustakaan meskipun Anin tak menyadarinya. Aran mengambil sebelah earphone milik Anin membuat Anin kaget dan menatap Aran yang tengah tersenyum padanya.

"Serius banget"

"Ganggu" Anin mendorong Aran untuk menjauh

Aran mencoba mengintip laptop Anin.

"Tugas?"

"Iya"

"Udah makan?"

"Belum"

"Kebiasaan, makan dulu"

"Bentar lagi selesai, duluan deh"

"Gak, aku tunggu"

Akhirnya Anin kembali fokus pada tugasnya sementara Aran menemaninya. Aran menikmati lagu yang Anin putar namun ia cukup heran lagu itu terus berulang tanpa berganti ke lagu lain.

"Lagi suka sama seseorang ya?"

"Gak, kan aku bilang kemaren"

"Boong nih lagunya"

Lagu yang Anin putar adalah milik Andmesh-ku mau dia.

"Suka aja"

"Kenalin ke aku dulu"

Anin langsung menatap Aran

"Untuk apa?"

"Aku gak mau dia nyakitin kamu"

Anin kembali mencoba fokus pada tugasnya walaupun dalam hatinya terasa sakit mendengar apa yang Aran ucapkan. Aran tak sadar dia lah orang yang Anin sukai. Berdamai dengan masalah hati bukanlah hal mudah.

Anin mematikan laptopnya, ia merenggangkan badannya namun tiba tiba Aran menarik Anin bersandar dibahunya. Jantung Anin berdetak tak karuan karna ulah Aran yang tiba tiba.

"Capekan istirahat dulu, pejemin matanya"

Anin menuruti apa yang Aran katakan.

"Aku takut Nin, saat nanti kamu punya pacar. Kamu ngejauhin aku"

"Bisa gak berenti bahas itu" ucap Anin dengan mata terpejam

"Nin"

"Udah ah mau kekantin" Anin bangkit dan berjalan lebih dulu.

Sesampainya dikantin, Aran menarik Anin untuk duduk bersama di meja tempat Oniel.

"Hai ka" sapa Oniel

"Hai, dari tadi?"

"Lumayan ka"

"Mau pesan apa?" Tanya Aran

"Soto aja, sama air mineral"

"Okey"

Aran berlari kecil untuk memesankan makanan.

"Ka temen gue cakep kan?"

"Cakep"

"Aran gak pernah seberani ini buat deketin orang sampai berani manggil nama bahkan udah akrab kaya temanan lama"

After RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang