Perkulihan jumat sore ditiadakan untuk mengisi kegiatan kampus yaitu latihan kepemimpinan dasar yang akan di laksanakan didaerah puncak. Agenda tahunan ini selalu dilakukan untuk memupuk rasa cinta tanah air sekaligus menjalin hubungan antar senior dan jenior dikampus beralmamater merah ini.
Shani terlihat mencari cari seseorang. Sejak pagi tadi ia tak melihatnya.
"Shan plan B buat api unggun udah diacc kan kemaren?" Tanya Gaby si ketua BEM
"Sudah ka" Shani adalah sekretaris Gaby
"Anin belum datang?"
"Belum liat ka, tadi Sisca aja"
"Oh itu anaknya" Shani mengikuti arah pandang Gaby
Anin terlihat bersama seseorang yang sedari tadi Shani cari.
"Itu Aran kan?"
Shani hanya mengangguk kecil sebagai jawaban. Ia pergi dari sana, hatinya berubah kacau.
Aran dan Anin yang baru tiba masih berada diparkiran.
"Telatkan gue"
"Kamunya lama dandan Nin"
"Lo sih gak ingatin"
"Lah aku yang salah"
Anin buru buru jalan menuju anggota BEM yang sedang briefing.
"Apalagi sih Ran?"
Aran berjongkok dihadapan Anin.
"Ntar jatuh lagi"
Anin tersenyum, ia mengelus kapala Aran.
"Makasih boo"
Aran yang di panggil boo langsung melihat Anin dan tersenyum.
"Ingat ya lo harus manggil gue kakak jangan nama kalau dikampus"
"Kamu juga jangan pake lo gue lagi, kita udah sepakat" Aran mengacak rambut Anin dan pergi begitu saja
"Aran, ih"
Anin berjalan menuju teman temannya, ia berdiri disamping Sisca.
"Berangkat sama Aran?"
"Hmm"
"Ada apa lo sama Aran?"
"Gak ada apa-apa"
Anin mencoba fokus pada Arahan Gaby.
"Nin, gue kenal lo bukan baru kemaren ya. Lo mulai membuka diri buat Aran ya?"
Anin langsung menoleh ke arah Sisca
"Gue cuma temanan sama Aran" ucap Anin dengan tegas
Shani yang berdiri tak jauh dari Anin dapat mendengar percakapan Anin dan Sisca. Shani dari tadi mencoba untuk fokus namun ia cukup terganggu saat Sisca membahas Aran.
Briefing pun selesai, semua mahasiswa baru diminta untu berbaris bersiap siap memasuki bis.
Aran mencari cari keberadaan Anin, ia berniat satu bis dengan Anin.
"Lo mau kemana?" Mirza menarik baju Aran
"Naik bis lah"
"Lo ngejar ka Anin kan?" Tebak Oniel
Aran hanya tersenyum menampilkan deretan giginya.
Kedua sahabatnya mau tak mau mengikuti Aran. Selesai absen Aran, Mirza dan Oniel bergegas menaiki bis.
Anin tak sekelompok dengan Sisca, terlihat beberapa mahasiswa baru berusaha duduk didekat Anin.
"Misi" ucap Aran dingin memecah barisan cowok yang ingin duduk didekat Anin.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Rain
FanfictionSetelah hujan akan berganti pelangi dengan bias cahayanya namun terkadang pelangi tak muncul dan hujan turun dengan derasnya. Sama seperti cinta tak selamanya akan selalu indah dan menyenangkan. "Aku datang bukan untuk merubah mu tapi aku datang unt...