Sly Man

2.7K 247 2
                                    

Lilianne POV

Aku memilih tempat paling pinggir saat kami memasuki restoran mewah dilantai 31 gedung Sampoerna Strategic. Pakaianku sedikit kurang tepat untuk datang ke restoran luxury ini, tapi aku tidak peduli. Toh aku kesini bukan untuk berkencan.

Pria itu menatapku saat seorang pelayan bertanya ingin memesan apa, aku tidak selera ingin menyantap apapun, aku hanya ingin bicara 4 mata dengan pria yang baru beberapa hari ku kenal ini.

Jangan tertipu, dibalik wajahnya yang innocent dan kalem, pria ini sangat licik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan tertipu, dibalik wajahnya yang innocent dan kalem, pria ini sangat licik. Kenapa aku bisa bilang begitu?

Flashback On 4hari lalu..

"Siapa ya?"

"Kenalin, aku Varell, kakak Tino."

Ah, ya! Aku teringat dengan foto keluarga Tino diruang kerja Mom, sekilas aku ingat wajah pria ini, pria yang sama dengan yang Maria temui tempo lalu. Aku menyambut uluran tangannya yang besar dan erat. Entah mengapa aku merasa tidak nyaman, dengan segera melepas jabatan tangan kami.

"Saya Lilianne..tuna.."

"Aku tahu!" Sahutnya sambil tersenyum tipis.

"Maaf, kita belum pernah ketemu. Mm, kebetulan saya sedang ada perlu dengan Mom. Jadi maaf kalau.."

"Jangan basa-basi Lilianne, aku tau kamu pasti sudah mendengar cerita tentangku dari Mom. Kamu pasti tidak akan menduga akan bertemu si trouble maker secepat ini bukan?" Kata-katanya yang arogan dengan sikap yang mendukung membuatku sedikit tidak percaya.

Aku mengulum bibirku, memang tidak menduga akan bertemu dengan pria yang membuatku penasaran sejak cerita Mom Valerie tempo lalu, seperti apa sosok kakak laki-laki Tino yang merunyamkan kehidupan adiknya itu.

Dia mendekat, membuat aku jengah dan mundur selangkah. "Apa yang mau kamu tau lebih jauh tentang Maria? Aku akan dengan senang hati menceritakan segalanya. Segalanya..." Bisiknya pelan.

Dia bukan pria yang suka berbasa-basi rupanya. Dia tahu aku pasti ingin tahu tentang wanita itu dari sisi orang ini. Ingin tahu alasan dibalik semua cerita Tino dan Maria yang runtuh begitu saja.

Aku berdehem, menimang apakah harus menunjukkan rasa penasaranku lebih lanjut atau berpura-pura tidak tertarik. "Apa untungnya untukku? Toh apapun yang terjadi sekarang tidak akan membuat aku dan Tino urung menikah." Aku memutuskan untuk berlalu. Tapi suaranya menghentikan langkahku.

"Oh ya? Apa Mom bilang kenapa aku begitu ingin membuat adik kesayanganku menderita?"

Aku bergeming tidak berbalik, aneh. Jelas perkataannya menyiratkan kalau dia berniat jahat, tapi kenapa dia katakan padaku? Aku menoleh padanya.

"Apa mau kamu?" Tanyaku sambil melipat kedua tangan di dada.

"Justru aku mau tau, apa mau kamu?"

✅ TOUCH ME NOWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang