Jarvis's Plan

2.7K 252 4
                                    

Valentino POV

"No, lo harus ke cafe sekarang!!" Perintah Jarvis begitu aku mengangkat telepon setelah 5 panggilan sebelumnya terabaikan.

"Hah?" Aku sedang berkonsentrasi mengikuti mobil Lilianne. "Gw ga bisa! Gw lagi...."

"No, please dengerin apa kata gw! Sekarang lo harus kesini! Rencana kita udah jalan!"

"Tapi Lilianne..."

"No! Apa yang Lilianne lakuin udah gw sadap, buruan! Tar gw jelasin!"

Mulutku terbuka siap bicara tapi sepupuku sudah memutus panggilan. Sudah disadap? Bagaimana... Kapan....

Astaga!!

Aku membanting setir langsung mengarah ke cafe. Untung jalanan tidak terlalu ramai malam ini. Aku mematikan lampu dan melihat Jarvis sudah duduk dengan seseorang. Aku belum dapat melihat dengan jelas siapa itu. Aku bergegas masuk. Pria itu tengah serius menatap laptop dan ternyata Maria yang duduk didepannya.

"Ria?"

Jarvis mengode'kan agar aku menutup mulut, suara percakapan dari speaker laptop terdengar. Aku duduk didepan Maria, wanita itu terlihat pucat pasi.

(Author's note: Percakapan antara Varell dan Lilianne kubedakan, Lilianne yang cetak tebal, sementara Varell yang biasa.)

"Apa tadi pertanyaan kamu? Ah, Maria.." Suara kak Varell terdengar.

"Kenapa kamu rebut Maria dari adik kamu sendiri? Bukannya dengan segala yang kamu punya kamu bisa dapatkan siapapun?"

Itu kan suara Lilianne?!

Kakakku tertawa pelan. "Kamu salah Lilianne, aku tidak pernah merebut Maria dari Tino. Dia sendiri yang datang dan menyerahkan dirinya padaku."

Mataku terbelalak, Maria gemetar mendongakkan wajahnya lalu menunduk dalam.

"Kenapa Maria melakukan itu?"

"Kamu pikir kenapa? Adikku terlalu polos untuk wanita seliar Maria. Wanita itu tidak sepolos itu. Mata adikku tertutup oleh limpahan cinta palsu Maria."

Maria meremas tangannya. Benarkah yang kudengar ini?

"Apa yang Maria inginkan sebagai barternya?"

"Uang, fasilitas, senang-senang tanpa harus membanting tulang. Wanita itu senang menghabiskan waktu untuk belanja, mentraktir teman-temannya, atau menghamburkan uang untuk merawat diri."

Hening sesaat.

"Kamu tau kalau dia hamil anak kamu?"

"Tentu saja aku tahu, Mom memaksaku untuk bertanggung jawab setelah melihat kami ada di hotel tempat biasa kami janjian. Dia bilang Tino tidak boleh tau. Mom takut adikku tidak akan menerima dan keluarga kami menjadi hancur."

Jadi ini yang Mom tahu? Aku menutup mulutku sambil mengerjap tidak percaya.

"Apa kamu yang suruh wanita kembali?"

"Aku berhenti memberikan dia uang saat wanita itu mengaborsi bayi dalam kandungannya."

Aku menganga menatap wajah Maria yang sudah panik dan menangis. Jarvis pun terlihat terkejut

"Di..dia bukan keguguran?" Suara Lilianne terdengar sama terkejutnya denganku

Varell tertawa, "Apa itu yang dia bilang ke adikku? Hahaha. Adikku yang malang.." Pria itu berdecak, tanpa sadar aku mengepalkan tanganku.

✅ TOUCH ME NOWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang