She's Mine

4.9K 293 3
                                    

Valentino pov

"Ed..." usapan lembut terasa di punggungku. Suara samar itu semakin terdengar jelas.

"Edward.."suara halus itu makin jelas

Aku membuka perlahan mataku. Pandanganku buram lalu aku terbelalak kaget melihat Lilianne. Aku langsung terduduk dengan napas memburu.

"Hei.. kenapa?" Dia mengusap lenganku.

Aku memejamkan mataku. Suasana masih gelap diruangan ini dan wanita itu mendekat memelukku setengah berdiri di ranjang.

"Kamu mimpi buruk?" Tanya nya.

Aku menghirup wangi tubuh Lilianne yang menenangkan.

"Edward.."

Tubuhku kembali menegang. Aku mendongak saat dia menangkup wajahku.

"Boleh aku panggil kamu Edward?" Dia mengecup keningku. Aku tertegun sesaat, sekilas bayangan wanita lain yang memanggilku dengan nama itu melintas di otakku.

"Kalau ga boleh gapapa." Sahutnya lagi membuyarkan lamunanku. "Aku cuma mau panggil kamu beda dari yang lain." Dia memalingkan wajahnya malu.

Aku tersenyum kecil menarik dagunya agar kembali menatapku. "Panggilan spesial?"

Dia mengangguk. Aku menurunkan wajahnya dan bibir kami bertemu. Lilianne mengecup bergantian bibir atas dan bawahku. Dia mendorongku hingga terbaring ke ranjang. Aku membiarkannya menyingkirkan selimut yang menutupi tubuhku dan aku menikmati pemandangan indah tubuhnya saat kemejaku yang dia pakai terbuka dibagian depan. Memperlihatkan belahan indah wanita itu.

"Aku pengen panggil kamu lain daripada yang lain. Apalagi kalau kita menikah nanti...." dia menggigit bibirnya.

Aku menegakkan tubuhku. "Are you saying yes?"

Dia menggela napas sebelum mengangguk dan hatiku dilanda badai kebahagiaan.

"Aaakh Ed!" Dia memekik saat aku membalik posisi kami. Satu payudaranya terbuka, Lilianne hendak menutupnya tapi aku tidak kalah gesit. Aku mengunci kedua tangannya ke samping kepala. Dadanya naik turun membuat gairahku kembali naik.

Aku menempelkan milikku di depan milik Lilianne membuat wanita itu terengah.

"Apa kamu bener janda anak satu Lil?"

Dia terbingung mencoba menebak ekpresi wajahku.

"Kenapa?" Tanyanya.

Tanpa dia sangka dengan perlahan aku menyatukan milik kami. Mata Lilianne terpejam begitu juga denganku.

"Coz you're still tight babe..."

Kami berdua mendesah saat aku menggerakan pinggulku keluar masuk dirinya. Rasanya aku ingin terus melebur ke dalam tubuh wanita itu.
Lilianne membuatku kecanduan dan aku tidak ragu menumpahkan benihku tanpa pemgaman, melanggar aturan bercinta yang selama ini aku pegang teguh. Entah mengapa wanita ini membuat aku yakin bahwa memang dia ditakdirkan untukku. Hal yang sebelumnya tidak aku rasakan dengan dua wanita sebelumnya. Dan aku yakin, hanya Lilianne rumahku sampai selamanya.

^*^*^*^*^*^*^*^*^*^*^*^*^*^*^*^*^*^*

"No..."

Aku mendongak saat Jarvis masuk ke kamarku. Dia terlihat sedikit cemas.

"Kenapa lo?" Tanyaku melihat gelagat anehnya.

"Lo udah lamar bu Lian?"

Aku mengangguk.

"Tapi keluarga lo?"

"Next week gw mau ajak Lilianne ketemu ortu gw. Gw bukan minta persetujuan mereka. Tapi gw cuma kasih tau kalau gw bakal merit sama dia." Jelasku.

✅ TOUCH ME NOWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang