Semenjak Tara pentas di panggung memainkan gitar sambil bernyanyi itu, aku jadi ketagihan dengan suaranya. Hampir setiap hari aku akan meminta Tara untuk bernyanyi dan memainkan gitarnya, entah lagu apa saja yang dia kuasai. Aku sangat suka mendengar orang yang bermain gitar sambil bernyanyi dan aku baru tahu kalau Tara ternyata sering meng-cover lagu kalau dia sedang senggang di rumah.
"Ta, nyanyi lagi dong," pintaku melalui sambungan telepon.
"Ca, kamu hampir tiap hari dalam 3 minggu ini menyuruh aku nyanyi dan memainkan gitar untukmu. Kamu tidak bosan?"
"Kalau bosan, Caca tidak akan meminta Tara untuk menyanyi. Ayo, nyanyi lagu Bizarre Love Triangle."
"Ca, kalau bukan kamu yang minta, sudah aku jitak," sahut Tara datar di seberang sana.
"Oh, jadi Tara terpaksa nih? Ya sudah kalau begitu, tidak jadi," ucapku pura-pura marah.
"Eh? Bukan begitu. Tidak terpaksa kok," ucapnya dengan nada yang lembut, "kalau Caca ngambek, siapa yang jajanin aku cokelat nanti? Siapa yang akan belikan aku teh poci susu?" imbuhnya.
"Sialan, ternyata itu alasannya," sahutku sambil tertawa. Aku mendengar tawa Tara di seberang sana. Tidak lama terdengar suara senar gitar yang dipetik dan suara khas Tara yang menyanyikan lagu Bizarre Love Triangle-nya New Order, tapi aku lebih suka versi Frente!. Lagu lama yang bahkan aku belum lahir saat lagu ini pertama rilis.
"Aku akan ke rumahmu sekarang. Aku akan mengajarimu memainkan sebuah lagu yang gampang sekali chord-nya untuk kamu hafal dan mainkan. Tunggu sebentar," ucapnya seraya menutup sambungan telepon.
Aku segera berlari turun ke bawah dan menyiapkan minuman serta cemilan sebelum Tara datang dan membawanya ke kamarku. Aku balik lagi ke bawah saat mendengar suara bel yang dibunyikan, pertanda Tara sudah ada di depan pagar rumahku. Aku segera membukakan pintu untuknya yang datang sambil membawa gitar kesayangannya. Dia datang hanya dengan mengenakan celana pendek, baju kaos, dan sandal jepit biru buluk.
"Masuk, Ta. Aku sudah menyiapkan minuman dan cemilan untukmu di kamar," ucapku seraya mempersilahkannya masuk dan menutup pintu pagar rumahku. "Kamu duluan saja ke kamar, aku mau ke kamar mandi dulu," ucapku seraya berlari menuju kamar mandi.
"Ca, di lantai saja, ya," ucap Tara saat aku masuk ke kamarku. Dia sudah siap duduk di lantai, di samping tempat tidurku. Gitarnya ada di atas tempat tidurku yang kemudian segera diambilnya dan diserahkannya padaku. Aku menerimanya dengan canggung karena takut rusak. Aku tahu ini gitar kesayangan Tara.
"Kamu yakin mau mengajari main gitar?" tanyaku bingung. Ini pertama kalinya aku memegang gitar dan meletakkan di atas pahaku.
"Iya, aku akan mengajari satu lagu yang sangat gampang. Lagunya Secondhand Serenade, judulnya Your Call. Kamu tahu kan lagunya. Sebelumnya aku akan memberitahumu hal dasar saja. Kamu lihat sekat-sekat ini?" tunjuknya ke arah gitar di tanganku, "ini namanya fret. Setiap nada yang dihasilkan oleh senar yang dipetik akan berbeda hasilnya setiap kali senarnya ditekan di setiap fret," imbuhnya seraya menunjukkan apa yang dia maksud.
"Wah iya, suaranya berbeda," ucapku takjub. Aku baru tahu kalau suaranya bisa berbeda begitu, aku pikir sama saja.
"Nah tali ini namanya senar. Masing-masing senar itu berbeda, kamu lihat saja. Yang paling atas ini tebal, yang paling bawah tipis seperti kawat. Senar paling bawah itu senar 1, hitung hingga paling atas, itu senar 6," ucapnya lagi seraya memetik senarnya satu-persatu, "dan suaranya pun berbeda," imbuhnya.
"Kamu yakin aku bisa belajar menggunakan ini?"
"Kita coba dulu, ya. Sekarang posisikan tangan kananmu seolah menjepit gitar di antara lengan dan dadamu. Untuk tangan kanan, posisikan jempol kamu di senar 5, telunjuk di senar 4, dan jari tengah di senar 3. Oke coba mainkan dulu untuk petikannya, 5-4-3-4. Mainkan bergantian, jempol, telunjuk, jari tengah, telunjuk," ucap Tara sembari mengarahkan jemariku memetik senarnya, "diulang terus beberapa kali," imbuhnya sembari duduk di depanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Denial (GXG)
RomanceBagaimana rasanya menyukai sahabatmu sendiri? Update-nya terserah saya. Bagi pembaca Back To You, di sini ada Rain dan Ocha.