(Nama) merasa aneh
Ia dan sang MC jamet sama-sama sebangku, sama-sama ngelamun pula memikirkan nasib masing-masing.
Takemichi sibuk memikirkan perbacotan mereka tempo hari, sementara (Nama) tentang usianya yang gak tentu.
Gadis itu mendengus. Apa jadinya jika ia jumpa lagi sama Mikey dan lainnya?
Bisa jadi (Nama) di tertawakan karna tinggal kelas. Yah, gak masalah sih.
Paling buruk bila Mikey dan Draken mikir dirinya bukan dari dunia ini.Maksudnya, manusia macam apa yang rupa dan usia berhenti sementara anak kecil yang sering ia temui beranjak seumurannya?
"Otakku sakit"(Nama) meringis tidak peduli suaranya kedengaran sama guru yang menjelaskan. Ia bingung harus bilang apa.
"Mencegah mereka bertemu? Bukannya keliatan susah banget?"Takemichi mendengus seraya menyentuh kepala.
Suara gaduh makian seseorang mengalihkan pikiran ke dua MC----- Takemichi dan (Nama).
'Brengsek! Dari sekolah mana kalian?!'
'Jangan seenak jidat masuk ke sini!'
Srek
Suara pintu kelas yang di buka menampakkan pemuda pendek"Woah.. ada di sana!"katanya tanpa beban. Seolah guru yang mengajar tak pernah ada atau memang matanya tak di pakai dengan benar, Mikey melangkah masuk seperti kelas itu adalah rumahnya.
"Ayo main Takemichi"
"Eh?"Takemichi cengo. Nih orang kagak ngerti situasi apa gimana?
Remaja pirang itu memutar mata. Merasa tak asing dengan sosok di samping Takemichi.
Rambut pendek merah, mata grey dan kulit seputih salju, mencolok sekali di antara semua orang.
Mikey mematung"(Na-nama)-chan?"
Merasa namanya di sebut, (Nama) menegakkan kepalanya.
Sial
"A-anu lagi pelajaran"tegur pak guru ragu-ragu.
Takemichi cengo, orang ini ngawur banget!
Eh? Dia manggil (Nama)-chan?
Takemichi langsung sadar, menoleh ke samping.
(Nama) merengut. Alisnya berkedut kesal kala Mikey sudah berdiri di depan bangkunya.
Mikey tersenyum lebar"Sudah lama sekali ya... baik, (Nama)-chan juga ikut"
Tanpa persetujuan Mikey tarik tangan (Nama), mengajaknya keluar kelas. di ikuti Takemichi dari belakang.
"ITU KAN ANAK KELAS TIGA!"panik Takemichi sesampainya depan pintu di sambut lautan siswa yang tepar.
"Anu, ada apa ini?"
Draken beranjak berdiri di sisinya"Ah, ini? Mereka bikin jengkel. Ku hajar semua"
Draken menambahkan"Kalian berbaris lah di sini. Semuanya tengkurap"
Mikey sumrigah membawa seseorang. Tawa kecil keluar dari bibirnya."Yo! Kenchin~ lihat aku menemukan pacarku yang lama hilang"
Draken,"Ha?"
Takemichi,"HEE?!"
(Nama) nepuk jidat. Si cebol ini minta di hantam rupanya.
"Oi,oi ini kejauhan namanya, kalau sakit salah kalian sendiri"Kedua jamet itu kompak menatap Draken yang memulai pijakan melompati manusia.
"Ne~ (Nama)-chan mau ikut?"tanya Mikey tak lepas dengan senyum lebarnya.
"Baiklah"
Jika kalian pikir (Nama) gila seperti keduanya, maka kalian salah besar. Nyatanya, (Nama) menggunkan logika, apabila jumpa Hina nanti, dirinya tidak di kira memaksa sang pacar dengan menyewa brandal atau apalah.
(Nama) juga punya plan kedua kalau terjadi sesuatu.
Mikey dan Draken sibuk membicarakan dunia perbaku hantaman. (Nama) gak mau dengar karna dah tau. Alhasil, ia mengikuti langkah Draken, menjadikan Draken bentengnya.
Takemichi, Geng Tokyo Manji memang gila.
Usai menyiksa orang Mikey dan Draken menanyai (Nama) yang hilang bagai di telan bumi.
Sesekali, mereka juga mengungkit cerita Takemichi yang keren, lalu mengintrogasi (Nama) serius, kembali menanyai Takemichi yang tengah membusung kan badan bangga.
"Lanjut kan nanti di jalan (Nama)-chan, ayo pergi"
"Chotto mate!"
Ketiganya berpaling, menemukan Hina membusungkan dada layaknya Takemichi.
Sekarang gw ngerti kenapa Hina mau ama Takemichi. Luarnya aja sok bijak, tapi tingkah sama.
Emang kalo jodoh itu cerminan
(Nama) langsung tersadar. Ia mengambil langkah seribu, sembunyi di balik punggung tegap Draken, kemudian nunjuk Mikey.
"KAMI DI PAKSA OLEHNYA"
"Siapa? Kau ngapain meluk punggungku ha?!"kata Draken risih bergerak kanan-kiri.
Hina?. Pikir Takemichi.
"Maaf, aku ada perlu hari ini"Takemichi nyengir kuda. Sayang, pujaan hati abai dan malah angkat tangan mau menampar.
Plakk
"HAAKK..."Takemichi syok berat. Yang lain ikutan menyaksikan juga histeris menengok kejadian epic tersebut.
Goncangan tubuh Draken berhenti, urat kening Draken berkedut tak terima ketuanya di permalukan depan umum.
Wajah Mikey menggelap.
Mampus, kalo Takemichi gak belain si Hina asli remuk tuh di tangan Draken.
(Nama) mengintip kejadian itu semua ngeri-ngeri sedap.
***
"Summinasai! Aku salah paham"Hina membungkukkan badan, merentangkan tangan merona malu.
"Gak papa kalem aja"kata Mikey santai. Pemuda pirang itu menyentuh pipinya"Tapi tamparanmu mantap banget ya"
Hina ber'hah?' Bingung.
T
B
C
Aduh akhirnya selesai juga....
Chapter ini adalah chapter terpanjang yang pernah author buat.
Sambil makan siang sambil baca
Jangan lupa buat vote dan komen.
Jangan lupa tinggalin jejak,
terima kasih sudah mengikuti lapak ini sampai sejauh ini.
sampai jumpa di chapter berikutnya .
KAMU SEDANG MEMBACA
ISEKAI
FantasyDor! "Ma-manjiro.. kenapa?" "Aku muak melihatmu. Kau tidak berguna lagi (Nama) selamat tinggal" Penasaran? Yuk mampir! jng lpa vote & coment #2 tokyorevenger (2-7-2021) PERINGATAN! MENGANDUNG KATA-KATA TOXIC ☆Don't copyright!☆