Pipi (Nama) berkedut. Mengamati wajah tiga anak lelaki tuhan titipkan untuknya. Mungkin? (Nama) kurang yakin sedikit... uhm, goyah?
Di kamar ini, mereka berempat berkumpul. Kamar yang tadinya berserakan bak kapal pecah. Pertama menginjakkan kaki ke dalam (Nama) langsung heboh mencari penyedot debu, menyuruh anak-anaknya keluar. Anehnya, ia tau tiap jengkal letak barang walau rumah Mikey dirikan itu terbilang luas bagai hotel mewah.
Serpihan kaca besar teronggok di sudut ruangan. Bukti nyata sisa kekacauan kamar ini. (Nama) tidak sempat membersihkan kaca itu karna ukurannya terbilang besar. (Nama) juga takut membuat ke tiga malaikat kecil junior Mikey terluka. Jadi ia memilih mengajak anak-anaknya berkumpul di atas ranjang.
"Ano"atensi berpaling mengamati gerak-gerik si merah. Wajahnya cukup dewasa. (Nama) beransumsi bahwa si merah adalah anak tertua.
"Momy.. kenapa, momy mengajak kita berkumpul?"tanya si merah canggung.
"Kalian mungkin anak-anak, tapi kalian adalah bagian dari Sano. Aku rasa kalian cukup pintar tentu kalian beda dari anak kebanyakan bukan?"
Walau bingung ketiga anak kecil itu mengangguk menyetujui perkataan ibu mereka"Begini, seandainya momy katakan momy bukan berasal dari dunia ini apa kalian akan percaya?"
Tersentak, ketiga anak lelaki itu saling bertukar pandang. Terjawab sudah alasan (Nama) yang berbeda. Kembar tiga itu melihat ibu mereka intens.
Penuh kasih sayang dan keibuan. Sorot mata dan aura (Nama) di depan mereka lebih ramah dan terasa asing.
"Dari tadi kita bicara terus tapi aku belum tau nama kalian. Bagaimana kalau aku memperkenalkan diri dulu? Hai, namaku (Full Nama). Aku datang dari masa lalu senang bertemu kalian"
"Sano Jiro, ini Sano Mario. Dan yang itu Sano Riota"
Jiro si rambut merah. Mario bermata grey lalu copyan Mikey--- Riota.
Riota duduk menghadap belakang. Melintir-lintir moncong pistol di tangannya. Tidak tertarik melihat (Nama).
"Apa yang kau lakukan? Kembalikan itu milikku!"pekik Riota. (Nama) mengamati pistol di tangannya. Mengabaikan rengekan Riota meminta pistol itu kembali.
"Jiro, bisa kau jelaskan alasan anak termuda keluarga Sano membawa pistol kesana kemari?"
Jiro menarik napas pelan. Tenanglah Jiro. Wanita ini bukan ibumu yang sekarang.
"Riota mengalami gangguan mental karna momy"
(Nama) tercekat. Terkesiap mendengar fakta mengerikan. Jadi selama ini anaknya menderita karna dirinya sendiri? Kejutan apa lagi ini?
Jiro menceritakan semuanya. Di mana (Nama) terpaksa hamil di usia muda sewaktu smp, sementara Mikey berusia 27 tahun. (Nama) dan Mikey tidak menikah. Mereka hanya tinggal satu rumah dan punya anak tanpa ada ikatan. Penyebabnya karna (Nama) mengancam akan bunuh diri kalau sampai ia dan Mikey menikah.
Gara-gara Mikey. Hidup (Nama) hancur. Ia yang tidak tau menahu soal Mikey tiba-tiba di perkosa dan di ajak menikah. Tentu (Nama) menolak mentah-mentah ajakan tersebut. Berulang kali (Nama) mencoba bunuh diri. Berkali-kali pula Mikey menggagalkan (Nama). (Nama) semakin frustasi dan depresi. Ia masih tidak menerima kenyataan.
Mikey melakukan itu supaya (Nama) tidak lagi hilang, terakhir kali pertemuan mereka saat Mikey sd.
Sedangkan (Nama)? Roh gadis culun pemilik asli belum bertukar tempat dengan (Nama). Wajar ia tidak mengerti permasalahan (Nama) lain mengacau waktu.
Dampak negatif cukup fatal. Anak kembar tanpa dosa merasakan amukan ibunya sendiri. Memukul, menampar, menyilet (Nama) lampiaskan menyiksa Jiro dan Mario.
Yang terparah adalah Riota.
Umur mereka mungkin sama. Tapi tidak untuk pemikiran. Jiro dan Mario tau ibunya gila. Lain halnya Riota, anak polos itu tidak peduli perlakuan buruk ibunya berikan. Dia sabar menanggung derita siksaan (Nama). Bocah itu punya keyakinan suatu hari (Nama) kelak berubah menyayangi mereka.
"Haaaah... bertahun-tahun mendapat siksaan, perlahan mental Riota ikut berubah. Kami berulang kali melarang tidak mendekati momy meski dalam satu ruangan yang sama. Itu karna Momy tidak sudi melihat 'monster' seperti kami. Perlakuan momy beda saat melihat Riota, rupanya menyerupai dad sangat menggangu. Riota hampir terbunuh karna itu. Akhirnya kami memberi pistol bius, kalau momy hilang kendali kami berusaha menyadarkan Riota bahwa momy sampai kapanpun tidak akan menerima kehadiran kami"
"Aku minta maaf atas semua yang diriku lakukan di masa ini"(Nama) menangis memeluk ketiga buah hatinya.
Meski bukan ulahnya. Ia merasa bersalah. Anak polos hasil kebejatan Mikey harus menanggung akibat yang tidak ada sangkut pautnya. (Nama) menangis tersedu-sedu. Ia berjanji akan menebus semua perbuatan (Nama) sebelumnya. Ia akan memperbaikinya.
Jirou dan Mario membalas pelukan. Riota mengepalkan tangannya, diam-diam dia pergi meninggalkan kedua saudaranya.
Satu hal yang Riota pikirkan, dia sulit menerima ibunya berubah.
T
B
C
Ku menangis...
Membayangkan... betapa kejamnya dirimu pada diriku...Sepenuhny bkn saĺah (Nama) msa lalu y. Cba aj byangin. Klo klean d posisi (Nama) smp d dtngi om2 umr 27. Ap klean gk stress sma msa dpan yg ancur?
Se goblokny org pasti pny impian msa dpan yg cerah.
Ok smpe sni dlu. Jng lpa vote & coment see you again........
SANO MANJIRO
(SURENAME)
KAMU SEDANG MEMBACA
ISEKAI
FantasíaDor! "Ma-manjiro.. kenapa?" "Aku muak melihatmu. Kau tidak berguna lagi (Nama) selamat tinggal" Penasaran? Yuk mampir! jng lpa vote & coment #2 tokyorevenger (2-7-2021) PERINGATAN! MENGANDUNG KATA-KATA TOXIC ☆Don't copyright!☆