Takut II

2.7K 320 48
                                    

" Dua lawan satu nih? Sapa takut " (Nama) memasang tinjunya. Sesekali ia mengumpat karna kepalanya terus-terusan mendongak menatap Taiju.

" Kau? Melawanku? "Tunjuk Taiju terbahak-bahak. " lagi ngelawak ya? Dari pada kita bertarung, bagaimana kalau kau memuaskan anak buah ku saja? "

Ucapan Taiju mengundang tawa menjijikan dari anak buahnya. (Nama) menyipit, tidak lagi mendengar ocehan Taiju. Suara Taiju bagai dengungan ngengat. Gadis merah ini menggunakan kesempatan mencoba tendangan nuklir yang ia pelajari dari Mikey.

Duagh

Brakk!

Taiju tiba-tiba tumbang dan terlempar menabrak tempat sampah.

(Nama) menurunkan kakinya. Mematah-matahkan leher, kanan-kiri. Dapat ia lihat, Taiju tidak bergerak membalas. Itu artnya percobaan yang (Nama) lakukan telah berhasil.

Kembali ke anak buah Taiju. Takut, gemetar, tidak percaya dan terbengong-bengong. Sesaat mereka tidak mengerti apa yang baru saja terjadi.

" KENAPA DIAM SAJA?!! AYO SERANG CHIBI MERAH ITU SIALAN "

Baru akan menyerang mereka langsung celingak-celinguk kebingungan. Kemana gadis merah tadi? Kenapa dia tidak di tempatnya? Cepat sekali. Heran mereka.

Pada akhirnya mereka berpencar mencari (Nama) sisanya membawa Taiju ke rumah sakit.


****


Lompatan demi lompatan gadis itu lakukan melewati atap rumah ke rumah lainnya. Masih ingatkan kalau (Nama) anak parkur di dunia sebelumnya?

Hal ini tentunya sudah biasa.

Gadis itu berhenti ke salah satu rumah. Rumah tempat tinggalnya Draken. Tepatnya rumah bordil yang menampung Draken.

" Tanggal Draken di tusuk udah lewat. Pachin juga di bebaskan, artinya besok ya? "

(Nama) mangut-mangut. Rencananya ia akan menculik Baji. Namun gadis itu masih ragu dengan rencana itu. Opsi lain, (Nama) mau mencoba membantu Tokyo Manji dari kejauhan.

Mungkin menembak Kisaki dari jauh?

Entahlah. Yang manapun masih abu-abu. Ia akan putuskan nanti setelah berdiskusi pada Takemichi.

***


Takemichi melambai pada Hinata. Cowok itu baru saja jalan ngajak pacarnya keliling Tokyo. Niat Takemichi ingin masuk ke apartemen terhalang kala matanya bersibobrok dengan seseorang.

" (Nama)-chan? "

" Buka dulu pintu rumahmu. Kita bahas di dalam "

Takemichi mengangguk. (Nama) masuk bagai rumah sendiri. Duduk di tatami meminta Takemichi menyiapkan teh hijau.

" Sabar. Orang sabar di sayang tuhan "

Takemichi yang lelah terpaksa melakukan permintaan penolongnya. Mereka duduk berhadapan. (Nama) menyesap minuman buatan Takemichi.

" Hambar. Kau tidak tau cara membuat teh? "

Takemichi menggeleng " Aku tidak tau takaran "

" Ya sudah gak penting. Aku kemari mau membahas pertikaian kalian besok sama Valhalla "

Takemichi menegang " Baji-san... dia akan mati. Apa yang harus kita lakukan (Nama)-chan? Aku takut aku tidak bisa menyelamatkannya seperti Draken-kun "

Takemichi menunduk. Mengepalkan tangan tiap memori kematian Baji di tusuk Kazutora hanya dapat dia saksikan tanpa berbuat apa-apa.

(Nama) menarik napas dalam. Ini semua salah Baji. Kalau saja Baji tidak mati. Mikey bisa menahan dark implusif sementara waktu. Apa lagi Draken juga akan mati. Lalu satu persatu semua akan menyusul menyisakan Sanzu dan Takemichi saja yang bertahan.

" Besok. Saat versus Valhalla pastikan kau dekat posisi Mikey. Urusan Baji biar aku. Kau cukup ikuti pergerakan Mikey. Jangan sampai Kisaki debut memanfaatkan situasi "

" Maksud (Nama)-chan? "

" kau tau pepatah 'sekali mendayung dua pulau terlampaui?' Kita gunakan konsep itu agar keduanya tuntas. Kau, jangan biarkan Kisaki dan bawahannya melindungi Mikey. Hal itu merupakan keuntungan bagi Kisaki memperkuat posisi di Touman "

Takemichi menunduk, teringat perkataan Draken tempo hari di penjara.

" Aku kurang yakin sih, kau gak becus soalnya. Tapi tak apa, setidaknya Baji tidak akan mati. Aku akan menolongnya dari jauh "kata (Nama) santai menyeruput teh.

" Pait! "

Takemichi memukul meja. (Nama) terkesiap. " Kau kenapa heh? "

Takemichi berdiri dari duduk dan berteriak " JANGAN MENGATAKAN HAL JAHAT SEPERTI ITU (NAMA)-CHAN! AKU INI BERGUNA! SANGAT BERGUNA! AKU JUGA NGERTI MAKSUDMU! HAL KECIL BEGITU PASTI AKU LAKUKAN DENGAN MUDAH. JANGAN MENGANGGAPKU REMEH! AKU 100% BECUS! LIHAT SAJA AKAN AKU BUKTIKAN BESOK----- "


Suara gedoran pintu memotong perkataan lantang Takemichi.


" Yang ngontrak tolong jangan berteriak di tengah malam. Suaramu mengganggu yang lain. Hais... anak muda zaman sekarang "

Takemichi cengengesan menggaruk kepala " Hehe.. mafkan aku bi " katanya dari dalam. Bodoh, jelas bibi tadi tidal melihat kekonyolan Takemichi.

(Nama) tersenyum tipis. Satu beban pikiran sudah teratasi. Ia memutuskan untuk melupakan sejenak perasaan pada Mikey. (Nama) harus dewasa supaya ia cepat selesai dan menikmati hidup tentram.


" Baiklah aku percaya. Semoga saja semngat petarungmu sama seperti yang kau katakan. Sampai jumpa besok Takemichii~ "

Menggeser jendela kamar, (Nama) melompat dan hilang di kegelapan malam.




T

B

C


Doubel up!
Adakah yg masih belum tidur?

Jng lpa vote&coment dan maaf buat yg tadi author lupa gegara lama gak nulis ehq😅😉

Moga suka ya

ISEKAI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang