Pembukaan.

3K 75 1
                                    

Kalau ada typo setiap part, tolong tandain ya😉.

Happy reading.

•••

Seorang wanita tengah di kepung oleh serang pria nakal. Dan malangnya, wanita tersebut tak bisa melawan atau kabur.

"Ehh lumpuh, bangun loh!" sengit pria rambut gondrong.

"Dasar lumpuh!" hina temannya.

"Cantik sih, tapi sayang bangat gak bisa jalan. Najis!" sahut pria yang berkaos hitam.

Umay, si wanita lumpuh itu hanya mampu menahan hinaan darinya, mau melawan pun tak bisa.

Pria gondrong itu mengambil tongkat milik Umay, kemudian ia lempar ke arah jalan raya yang di penuhi oleh mobil lain.

"Jangannnn!" teriak Umay menatap senduh pada tongkatnya.

"Ambil kalau loh bisa!" songongnya. Lalu menendang kaki wanita itu sedikit keras, membuat Umay meringis.

Tak lama lagi, mereka bertiga pergi dengan di iringi tawanya dengan lantang.

Air mata wanita lumpuh itu jatuh ke aspal, ia terisak. Meresapi nasibnya yang malang.

Umay mengesot ke arah jalanan, mencoba mengambil tongkat itu sebelum di lindas oleh kendaraan yang lewat.

Nasib kurang beruntungnya tak berpihak dengannya, mobil yang lewat dengan cepat tanpa di sengaja melindas tongkat penyanggah Umay dengan cepat hingga patah berserakan.

Umay menatapnya dengan lirih. "Tongkatku ...."

Malangnya. Umay terpaksa harus mengesot di sepanjang jalan tanpa alat apapun dan di bantu siapapun hingga ke rumah pantinya.

Umay anak yatim piatu, kedua orangtuanya sudah meninggal 2 tahun yang lalu, akibat kecelakaan maut saat menumpangi pesawat.

Dan hanya Umay yang selamat di keluarga mereka saat pesawat terjun ke Ke hutan.

Timsar waktu kejadian tempo lalu hanya menemukan penumpang lain, kecuali Umay yang mereka tidak tahu. Karena jarak yang lain dengan Umay sangat jauh.

Untung saja, ada ibu tua yang tengah mencari kayu bakar di tepi hutan menemukan Umay yang tengah merintih kesakitan.

Dokter bilang, penyakit yang di derita oleh Umay adalah permanen. Setelah mengetahui itu, hati Umay remuk, hancur sudah harapannya meraih masa depan.

"Pak, tolong pak. Antarkan saya ke rumah ibu saya," mohon Umay menarik pelan celana pria tua yang tengah menelpon tuannya.

Pria tua tersebut menunduk, melihat Umay yang ada di bawanya.

"Kenapa neng?" tanyanya, lalu berjongkok.

"Tolong antarkan saya ke panti, pak. Saya mohon ...," jawab Umay memohon penuh harapan.

Pak tua itu nampak berpikir, ia takut kalau terlalu lama pergi tuannya itu akan marah padanya. Ia juga kasihan melihat kondisi wanita yang di hadapannya ini.

"Baiklah, ayo bapak bantu." akhirnya pak tua itu membantu Umay berdiri dan menuntun Umay masuk ke dalam mobil untuk di antarkan ke panti.

Vino [TAMAT]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang