**
Ira membantu ibunya didapur sebelum berangkat bekerja, ibunya yang berjualan gorengan setiap pagi pun begitu kerepotan harus mengurus sarapan untuk orang rumah .
"Mbak, aku nanti siang mau kepasar sama ibu. Mau beli sepatu baru." Ucap Senang Mela, adik satu-satunya Ira yang masih duduk dibangku kelas dua Sd. Dilihat Mela begitu senang akan membeli sepatu baru.
"Iya, yang rajin belajarnya." Jawab Ira sambil menyuapi adiknya yang sangat manja, dia tidak membayangkan kalau dulu dia bekerja merantau betapa kesusahanya itu setiap pagi.
"Bapak mau dibuatin kopi?" Tanya Ira pada bapaknya yang sedang sarapan.
Kaki lumpuhnya membuat bapak Ira tidak bisa bekerja lagi."Tidak usah, kamu juga sarapan Ira, biar gak sakit."
"Iya pak, ini juga sambil nyuapin Mela." Tuturnya.
Setelah sarapan Ira merapihkan piring kotor dan mencucinya, dilihat ibunya sedang membereskan gorengan yang akan dibawanya berjualan disekolah Mela.
Tok
tok
"Assalamualaikum."
Ira menatap ibunya, siapa yang pagi-pagi bertamu.
"Ra, tolong buka pintunya dulu. Ibu belom beres ini nanti keburu siang." Tutur Ibunya menyuruh Ira membuka pintu.
Ira membilas tanganya yang masih banyak sabun.
Tok
tok
"Asalamualaikum."
"Walaikumsalam." Jawab Ira sambil berteriak, dia pun sedikit berlari sambil mengelap tanganya yang basah.
"Walaikumsalam." Ulangnya dengan nada pelan sambil membuka pintu.
deg...
Kakinya membeku kala tau siapa yang bertamu dipagi hari ini, matanya tak lepas menyorot pada sosok laki-laki didepannya, Ira pun melirik kesebelahnya. Wanita cantik dan atasanya, Mr.Sean!
"Siapa Ra." Teriak Ibu didalam.
"Yang mau beli gorengan bukan?" Teriakannya lagi.
Karna aku tak kunjung menjawab, ibu menghampiriku.
"Siapa Ra.?" Tanyanya lagi sambil menarik bahuku untuk melihat orang didepan pintu.
Ibu seketika diam, melihat dua orang didepan pintunya yang berpenampilan sangat mewah, mungkin sekarang ibu bertanya-tanya siapa orang ini.
"Maaf mengangu, Saya Amira dan ini suami saya Sean." Ucap wanita cantik mengenalkan diri.
"Ah.. iya-iya silahkan masuk." Ucap ibu mempersilahkan dua orang itu masuk.
"Ra, ambilkan minum." Titah ibunya.
Ira pun langsung kedapur mengambil dua gelas air minum, tak lupa dia juga mengambil gorengan dikeranjang ibunya.
"Silahkan diminum." Ucap Ira sambil meletakan dua gelas dan sepiring gorengan.
Ira ikut duduk bersama ibunya, terdengar juga Mela yang merengek minta diantarkan. Namun ibu tidak bisa meninggalkan tamunya.
"Biar Ira aja yang anterin Mela."
"Yasudah,nanti kamu pulang lagi."
"Iya bu." Aku berpamitan pada ibu dan tamu untuk mengantarkan Mela berangkat sekolah.
Disepanjang perjalan pikiranku terus saja tergangu, ada apa? Kenapa pak Sean dan istrinya datang kerumahku dan bagaimana bisa dia tau tempat tinggalku?.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Kedua (End)
General FictionBentar dulu, aku belum liat moodboster nih." Ujar Ira menunggu seseorang. "Siapa?." ______ "Saya mau melamar Ira untuk suami Saya." Ucap Amira membuat semua orang yang ada diruangan itu menatapnya. "Amira sayang, kamu boleh minta apa aja. Aku pasti...