Bab 19

12.4K 701 4
                                    

Ira hari ini uring-uringan karna dia rindu suaminya. Padahal Sean baru dua hari dirumah Amira.

Sikap manis Sean setelah 3 bulan menikah denganya membuat Ira nyaman, bahkan rasa kagumnya dulu pada Sean kini makin bertambah, bahkan kini menjadi Cinta.

Maafkan Ira jika dia sangat mencintai Sean, karna suaminya itu sangat manis dan mungkin siapa saja akan bucin sepertinya.

Apalagi dukungan Amira agar terus mendapatkan cinta Sean, entah harus berapa kali Ira mengucapka  kata syukur mendapatkan Madu seperti Amira yang baiknya tidak ketulungan. Apalagi dia yang selalu menyuruhnya mengoda Sean setiap malam saat bermalam dengannya, katanya biar aku cepat hamil.

Ira mendengus pelan, padahal dia pernah pakai lingerie sangat sexy, namun respon suaminya membuat matanya hampir copot.

"Astaghfirullah Ra, kamu gak takut masuk angin apa"

Glek

Aduh Ira benar-benar tak habis pikir, apa suaminya itu tidak tergoda apa pada dirinya yang hampir tiap bagian tidur denganya memakai pakaian sexy.
Ira malah berpikir kalau suaminya ko bisa ya biasa aja, dan dia malah merasa seperti wanita malam yang membutuhkan sentuhan meski sebenarnya iya.

Karna sangat bosan Ira menghubungi Santi, dan kebetulan hari ini, hari sabtu jadi Santi libur bekerja.

"Ada apa?" Tanya Sinta disebrang telpon sana.

"Lagi sibuk gak, maen yu. bosen nih."

"Tanggal tua, gak punya duit." Sahut Sinta.

"Aku teraktir deh, beneran bete banget nih."

"Beneran, oke deh aku siap-siap dulu."

"Oke, nanti langsung kesini ya."

"Oke"

Setelah mematikan sambungan telpon, Ira menelpon Suaminya untuk meminta izin, dan untungnya Sean langsung mengangkat telponnya dan mengizinkan Ira.

"Jangan pulang sore-sore."

"Iya Mas"

Senyuman senang Ira begitu terpancar, bukan karna mau pergi jalan tapi dia bisa menelpon suaminya dan mendengar suara Sean tanpa ragu meskipun hanya izin saja.

Ira langsung naik kekamarnya yang ada dilantai dua, dengan semangat dia langsung bersiap-siap.

***

"Kita mau kemana?" Tanya Sinta saat dirinya sudah ada dirumah Ira.

"Ke Mall aja, nanti kita makan direstoran"

"Asikk, ayolah" Siapa yang tidak senang diajak senang-senang ditanggal tua begini.

Ira pun masuk kedalam mobil disusul sinta disampingnya dengan supir yang membawa mereka.

"Pak ke Mall ya."

Sang supir pun langsung melajukan mobilnya ke Mall, perjalanan mereka tidak membosankan karna kehebohan Sinta yang menceritakan pekerjaanya dan karyawan baru cowok yang katanya ganteng.

"Iya Ra, ganteng banget."

"Gantengan suami aku.'

" Yaiyalah, pak Sean mah bukan ganteng lagi tapi tajir abis."

Ira hanya tersenyum mendengar itu. Tak lama mereka pun sampai disalah satu Mall yang tidak jauh dari karna Ira malah berlama-lama didalam mobil, apalagi cuaca hari ini sangat panas.

"Pak, kalau mau pulang. Pulang aja, nanti saya telpon lagi kalau mau pulang, takut lama"

"Oh siap Neng, kalau gitu bapak pulang ya."

Istri Kedua  (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang