Bab 1 Menganggumi

38.5K 1.1K 10
                                    

Hmmm hmmmm

Mau sedikit maksa nih buat yang sudah mampir baca cerita pertama aku yang aku tulis di wp ini...

Buat pembaca tersayang aku, jangan lupa komentar di setiap paragraf ya. Karna komentar kalian itu sangat membantu untuk aku🥺..

JANGAN LUPA JUGA BACA CERITA KEMBARAN SEAN.

"NIKAH SMA"

___________

"Ra, ngapain sih buruan masuk," Ujar Sinta teman Ira.

Ira wanita cantik dengan kulit sao matang namun dia sangat manis, membuat siapa saja yang melihatnya akan tergiang-giang.

"Bentar dulu, aku belum liat moodboster nih." Ujar Ira yang masih menunggu seseorang yang entah tak tau siapa, membuat Sinta yang akan masuk kedalam pabrik pun jadi ikut menunggu karna penasaran.

"Siapa."

"Kenapa kalian belum masuk, mesin-mesin sudah menyala." Ujar Seseorang yang baru saja datang.

"Iya MR. Sean" Ujar Ira sopan, Dia pun manarik Sinta untuk masuk keruangan produksi untuk memulai pekerjaan mereka yang buruk pabrik pakaian.

"Ra, tadi kamu nunggu siapa sih, katanya lagi nunggu moodbooster?" Tanya Sinta yang masih saja bingung.

"Udah ko."

"Kapan?"

"Barusan."

"Hah? MR. Sean." Kaget Sinta, Dengan santainya Ira mengangguk bodoh.

Sean adalah pemilik perusahaan industri terbesar didaerah palembang bahkan karyawan mencapai puluhan ribu dengan beberapa gedung. Dia juga memiliki beberapa bisnis lain yang berjalan dibagian produksi, seperti garmen pakaian dan bagian produksi lainnya juga.
Dan seperti sekarang, dia akan memantau garmentnya setiap pagi, untuk melihat-lihat seperti apa perkembangannya.

Sikapnya yang berwibawa dan baik membuat selalu karyawan begitu segan padanya, begitu pun dengan Ira yang jadi penganggum.

Ira rela setiap pagi menunggu Sean meskipun berdiri cukup lama.
Karna menurutnya itu vitamin yang sangat membantu membuat dia bekerja dengan semangat.

"Jangan macem-macem Ra, MR.Sean itu sudah punya istri." Ujar Sinta mengingatkan.

"Sinta, aku tuh cuman ngefans bukan suka. Artis aja banyak yang sudah istri dan fansnya Cewe-cewe." Jelas Ira sambil duduk dimesin jahitnya. Membuat Sinta tidak bisa bicara lagi karna dia harus buru-buru ke meja kerjanya.

"Aku tuh cuman ngefans, bukan mau memiliki. Nabi aja dikagumi banyak umatnya gapapa." Gerutu Ira sambil mengambil bahan yang mau dijahit.

**

Ira dan Santi membeli cilok untuk menganjal perutnya saat istirahat kerjanya, setelah itu mereka pun pergi ke musola untuk menunaikan kewajibannya.

Musola begitu penuh dengan mayoritas karyawan pabrik yang beragama Islam.
Sambil menunggu antri, Ira memainkan hpnya dengan berselfi Ria dengan tanpa sengja dia memfoto Sean yang baru saja keluar dari musola khusus pria.

Ira masih tak menyadarinya, dia langsung buru-buru memasukan hpnya kedalam saku saat suara melengking Sinta memanggil namanya untuk sholat karna sudah ada yang keluar.

"Ra, buruan masuk mumpung ada yang kosong, cepetan ambil wudhu udah gue kasih tanda biar gak ditempatin orang." Ujar Sinta yang sudah memakai mukenanya.

Ira pun langsung ketempat wudhu, dia pun sholat ditempat yang sudah disediakan Sinta.

Ira dan Sinta sudah berteman lama saat mereka sama-sama melamar kerja ke garment tempat mereka mencari nafkah.
Sama-sama tulang punggung keluarga.

Istri Kedua  (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang