05. Terjebak

81 13 93
                                    

---

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

---

Astaga! Dia semakin mendekat!

Tia sedari tadi menormalkan nafasnya agar jantung nya baik-baik saja namun entah mengapa ketika pria yang bernama Farhan semakin mendekat ke arahnya, membuat jantungnya tak aman.

Please... Aku tidak mau risih!

Tia lagi-lagi bergumam. Ingin sekali mengusir Farhan dalam hidupnya dan kini malah semakin di dekatkan.

Aneh

Memang

Tok tok tok

Pria yang bernama Farhan itu mengetuk jendela kaca mobil bagian belakang––tepat di samping Tia.

Tia tampak terkejut namun sebisa mungkin perempuan itu terlihat biasa saja. Ia tidak ingin pendirian runtuh begitu saja.

"Kak Farhan!" panggil Naina lalu membuka jendelanya dengan sedikit bergeser pada Tia yang dekat jendela itu.

"Hai adik ipar..." Sapa Farhan.

"Hai juga kakak ipar, ayo masuk."

Tia melotot lalu berbisik. "Eh apaan kok di dekat ku?!"

Naina terlihat bingung. "Ya terus harus dimana?"

Farhan yang disana segera masuk ke dalam––Tia menggeser dengan ketus menjadi di tengah, diantara Naina dan juga Farhan tetapi pandangan perempuan itu sama sekali tidak mau menatap Farhan.

"Eh Han, apa kabar?" tanya Raga basa-basi.

Sebelum menjawab, Farhan menatap Tia dulu. "Ya beginilah, masih menunggu yang tidak pasti."

Naina menahan tawanya, mengerti dengan maksud Farhan.

"Udahlah kak, cari saja yang lain, tar si gak pasti itu pasti nyesel." Celetuk Naina menyindir Tia, sedangkan Tia sendiri masih diam dengan ekspresi sebal.

"Nanti..." Farhan menggantungkan kalimatnya untuk berangsur mendekati Tia lalu berbisik, "jika aku sudah lelah..."

Tia langsung mendorong Farhan dengan sekuat tenaga, setelah itu, perempuan yang bernama Tia Hermansyah itu mengusap telinganya geli.

Arkan yang berada di depan, melihat dari kaca menggeleng kepalanya melihat tingkah Tia––se-tidak suka itukan Tia pada Farhan? Entah apa yang ada di pikiran perempuan itu.

"Jadi bagaimana?" tanya Farhan pada intinya.

Arkan membalikkan tubuhnya. "Jadi gini, adik ku, Alaya, kau tahu kan?"

"Iya Alaya? Kenapa dia? Oh iya dia mana? Biasanya suka muncul di antara kalian..." tanya Farhan langsung, pantas saja ruangan ini terasa beda.

"Nah itu dia kak!" Naina terlihat kesal, "adikku di culik!"

CERITA KITA [Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang