[16] Status "Babu"

2.7K 375 44
                                    

Bonus update Jum'at berkah 😆
Tenang Besok bakal tetap update lagi kok hehe ...

Sebelum next boleh Absen dulu yuk yang langsung baca ada notif di hari Jumat?

Happy Reading

***

Malam ini, pukul 19,30 sesuai perintah Argean yang menyuruhnya dandan secantik mungkin, memakai gaun dan sepatu yang sudah dibeli tadi pagi. Shaela kini sudah siap dengan dress Navy-nya. Kali ini, ia menggulung rambutnya dan menyisakan anak rambut yang ia biarkan jatuh di kedua pelipisnya.

Memperindah penampilan, Shaela berhias make up tipis. Kedua sudut bibirnya tertarik bangga dengan sosok dirinya di depan cermin yang terlihat begitu beda. Memukau dan anggun. Shaela melangkah ke luar setelah membawa sling bag berwarna putih mutiara senada dengan sepatunya.

Melihat Argean yang sudah berdiri di sofa seraya merapikan jas membuatnya mendekat. Argean yang saat ini terlihat menawan dengan jas senada dengan baju milik Shaela sempat terdiam sejenak melihat tampilan beda istri yang tidak dianggapnya.

“Gimana? Jujur saja aku ini emang cantik.” Shaela mengulum senyum dengan pongah.

Argean memangkas jarak. “Bagaimanapun status kau tetap sama. Babu,” seringainya.

Shaela menatap dongkol, lalu berjalan dahulu menuju mobil. Malas meladeni omongan pedas Argean, walau tak ditampik hatinya selalu nyeri akan kata “babu” itu.

Suasana mobil begitu lenggang. Paling hanya berisik sebentar dengan segala perintah Argean pada Shaela untuk bersikap baik dan mesra dihadapan semua orang. Shaela hanya bergumam malas hingga mereka sampai di Hotel bintang lima, di mana ballroom lantai atas menjadi tempat pesta diadakan.

Shaela tidak tahu Acara sepenting apa itu, tapi yang pasti kalau sudah berkaitan dengan klien memang acara yang sangat besar. Langkahnya dan Argeano seiring sejak mereka keluar mobil, bahkan tangannya melingkar di lengan CEO itu dengan senyum manis.

“Senang bertemu Anda kembali, Pak Argean.” Seorang laki-laki menyapa hangat begitu mereka masuk, mengulurkan tangan dan juga menyapa Shaela. Sedikit menggoda keduanya sebelum berlalu.

Agak bosan mengikuti Argean dan mendengar laki-laki itu berbicara hangat mengenai pekerjaan dengan rekannya, membuat Shaela undur diri dengan alasan ke toilet. Dia juga tidak kenal siapa pun di sini. Kakinya melangkah ke luar ballroom hingga sampai di Rooftop hotel.

Udara malam menyapu tubuhnya, Shaela memejamkan mata dan menghirup angin malam di sini yang terasa sejuk daripada di dalam. Tatapannya mengamati sekitar yang tidak terlalu ramai. Rooftop hotel juga dipakai untuk pesta, namun rata-rata tamu banyak di dalam. Mungkin karena udara malam yang cukup dingin.

Shaela melihat berbagai makanan dan minuman yang terhidang di meja bundar sekitar kolam yang kebetulan berada di tengah Rooftop. Langkahnya mendekat dan berdiri di sisi Meja seraya mengambil segelas minuman dan memperhatikan air kolam yang berwarna jenih di bawahnya.

“Shaela?”

Kepalanya menoleh mencari asal panggilan. Willy dengan kemeja kasual lengan panjang bermotif lembut, celana kain dengan potongan lurus serta sepatu semi model casual, berdiri tidak jauh darinya dengan tangan melambai.

Senyumnya terbit. “Kamu di sini juga?” tanyanya begitu Willy kini berdiri dihadapannya. Willy mengangguk, ikut mengambil segelas minum di meja belakangnya.

“Tadi aku lihat Pak Argean di dalam. Kenapa di sini?”

“Bosan Will, aku nggak kenal siapa pun. Lagian di sini lebih segar daripada di dalam.”

Skenario Pernikahan CEO Licik (Salah Akad) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang