“Saya tidak mau.”
Di sebuah restoran tidak jauh kantornya, Argeano Garry Kendrick. Laki-laki Tampan berstatus CEO perusahaan terkenal itu kini duduk tegap berhadapan dengan wanita berumur tujuh puluh tahunan yang sudah tua.
Sorot tajam milik Argean menatap wanita yang memanggil dirinya Oma. Aregan tahu siapa dia, orang tua dari sahabat orang tuanya yang sudah berkhianat. Namun, walau rasa bencinya besar, rasa peduli Argean pada yang tua tidak membuatnya berlaku tidak sopan. Hanya nada dingin dan tatapan miliknya yang bertahan. Menunjukkan ketidaksukaan.
“Nak. Bantu Shaela. Jika Cucu Oma menikah dengan Argiano. Shaela akan mewujudkan dendamnya. Itu …” Oma tertunduk, menatap nanar Argean yang menatap serius. “Dendam?”
“Cucu Oma yang malang, dulu dia melihat orang tuanya tertusuk. Dia salah paham. Sahela mengira orang tua kamu yang membunuh orang tuanya. Dengan menikahi Argiano, Shaela akan merebut kembali harta itu dan menjatuhkan suaminya kelak.”
“Oma … Oma tidak mau Shaela hancur. Cucu Oma itu akan lebih menderita jika ini terjadi. Kalian tidak pantas menerima dendam itu.”
Rahang Argean mengeras. Tatapannya dingin, menyiratkan kebencian pada wanita bernama Shaela. Siapapun keluarga yang berhubungan dengan sahabat orang tuanya, Argean membencinya.
“Argian bahkan tidak tahu apa-apa. Nak … selamatkan Shaela. Sahela tidak pernah tahu Argian punya kembaran.”
Hening. Sorot Argian menatap Oma
yang memohon. “Oke.” Ucapnya kemudian. Satu sudut bibirnya tertarik pelan. Menarik. Akan dia buat wanita itu menderita di tangannya karena rencananya.Wanita bernama Shaela itu akan lebih sakit di tangannya. Ia pastikan itu.
***
Gedung resepsi yang berada di ballroom hotel bintang 5 itu kini begitu meriah dengan dekorasi serba putih yang menghiasi. Para tamu tiada hentinya berdatangan, senyum bahagia terpancar dari mereka atas penikahan dua insan. Walau banyak dari mereka yang bingung kenapa pengantin laki-laki berganti.
Argeano, laki-laki berjas hitam itu kini berdiri tenang di panggung pengantin. Dua sorot tajamnya tak beralih sedikit pun dari wanita berbalut gaun pengantin putih mewah yang kini tengah tertawa bersama wanita berambut pendek.
Satu sudut bibirnya naik.
Begitu resepsi ini selesai, kau bahkan tidak akan bisa tersenyum lagi
Akan saya buat kau menyesal karena dendam itu, Shaela Waffa Ghazala.
***
“Terima kasih banyak, Nak Argean.”
“Ini tidak semudah itu.” Tatapan tajamnya menatap wanita tua dihadapannya. Wajah serius itu seolah menuntut kesepakatan. Selesai resepsi, sebelum pulang ke rumah, ia dan Oma bertemu di luar ruangan, sebelum Oma harus pergi ke rumah yang sudah siapkan.
Oma memberikan anggukan kecil. “Iya, Oma tidak akan muncul di depan Shaela. Oma sudah semakin tua, sudah sakit-sakitan.”
“Mobil sudah siap.” Argean mengalihkan tatapannya pada mobil BMW tidak jauh dari mereka. Seorang supir laki-laki berdiri di sampingnya.
“Tolong jaga Shaela. Jangan sampai cucu Oma tahu ini semua dan …” Wajah yang sudah berkeriput itu kini berubah cemas, tatapan yang tersirat harapan dan permohonan itu tidak membuat wajah dingin Argean berubah.
“Walaupun kamu membencinya, Nak. Oma minta tolong perlakukan Shaela dengan baik.”
“Anda bisa langsung masuk mobil.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Skenario Pernikahan CEO Licik (Salah Akad) ✓
Romansa"Kamu-" Argeano menatap tajam. Mata elangnya kini menatap penuh kemenangan Shaela yang kini meremas sisi gaun pengantinnya. Laki-laki berperawakan tegap dan tinggi itu kini mengikis jarak hingga Shaela tersudut dengan pucat. "Kamu bukan Argiano!" ge...