benar-benar pergi

193 18 15
                                        

______________

Karya sendiri!
Minjem Charanya © Om Masashi Kishimoto.

Harap follow akun author dan vote ini cerita!

You enjoy? Follow and vote please...!

Dimohon buat baca teks paling bawah ya!?

>‿<


SEMANGAT! KURANG BEBERAPA CHAPTER AJA KOK!

_____________






Author POV:

Waktu berjalan cepat,dan tibalah hari ini.

Kelima pangeran vampir,anggota Akatsuki dan Kakashi sudah ada di luar lingkaran pohon suci. Mereka tak bisa masuk menembus kekkai yang sengaja di pasang.

Sedangkan di bawah cahaya bulan yang kini mulai kemerahan,di depan pohon suci sudah ada Rōzu yang berdiri tegak,tak jauh dari sana ada Yahiko, Konan dan Nagato yang bersiap melakukan ritual.

"Dia benar-benar pergi" lirih Kakashi.

Loh kok merana betul ni orang?.

Kakashi langsung di tatap tajam oleh kelima pangeran vampir, Obito dan Sasori.

Merasa di perhatikan Kakashi menoleh.

"Apa?" Tanya Kakashi dengan menaikkan bahunya acuh.

"Guru mesum! Kau jangan macam-macam dengan Rōzu!" Gertak Naruto.

"Apa masalahnya? Aku ini orang baik,aku cukup kuat untuk melindunginya, Ah jangan lupakan jika Aku banyak tabungan. Aku jamin jika dia bersama ku,dia akan aman dan nyaman" Kakashi memicingkan sebelah matanya.

"Pedofil satu ini akan ku kutuk kau!" Geram Hidan yang sudah siap mengayunkan pedangnya sabitnya.

Tapi di cegah oleh Itachi.

"Lebih baik membiarkan Rōzu bersama Kurama dari pada dengan mu" sinis Obito.

"Yak yak! kalian berisik sekali" sinis Kakashi balik menanggapi teman satu timnya dulu.

Bar-bar kali ini om-om!
Tapi Ice sukaa!










Rōzu berdiri dengan keringat dingin yang membanjir,ia menoleh ke belakang untuk melihat mereka yang menemaninya.

"Rōzu-chan jangan takut,ada kami" Yahiko memberikan senyuman menenangkan untuk gadis itu.

Rōzu tersenyum lega mendengar perkataan Yahiko.

Awan yang tadinya menutupi bulan kini pergi dan terganti dengan bulan yang berwarna merah. Nagato sudah bersip untuk membuka portal yang ada di pohon suci.

"Rinne tensei!"

Tanah seakan bergetar lalu terbentuk pusaran di batang pohon.

"Rōzu, pergilah!" Teriak Konan agak tak jelas karena hembusan angin yang kencang.

"Mata Yo"

Rōzu memasuki portal itu dan seketika angin berhenti berhembus kencang,hanya keheningan yang tertinggal.

Beberapa saat portal itu terbuka kembali dan Rōzu keluar dengan keadaannya tak sadarkan diri, Nagato menangkap dengan segera tubuh Rōzu agar tak membentur tanah.

ini nyata? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang