bahaya

204 37 4
                                    

______________

Karya sendiri!
Minjem Charanya © Om Masashi Kishimoto.

Harap follow akun author dan vote ini cerita!

You enjoy? Follow and vote please...!

Dimohon buat baca teks paling bawah ya!?

>‿<

_____________












































Author POV:

Para pangeran vampir menepati janjinya, sudah dua Minggu mereka membebaskan Rōzu. Bukan bebas seperi yang Rōzu bayangkan.

Rōzu di bebaskan untuk beraktifitas seperti biasa, membersihkan Castle seperti para pelayan, membangunkan pangeran vampir atau mengobrol dengan pelayan lain.

Tapi Rōzu juga harus menemui pangeran vampir setiap kali di panggil,karena itu adalah syarat yang di berikan, patuh.






"Rōzu mau ku bantu menanam bunga?" Tanya Haruka.

Saat ini Rōzu sedang berada di taman,ia ingin menanam bunga mawar yang benihnya ia bawa dari panti. Tentunya ia sudah mendapat izin dari Iruka.

Saat tengah asik berkebun,ia di kagetkan dengan Haruka. Rōzu akui sikap Haruka menjadi lebih baik kepadanya,sama seperti di novel,pikir Rōzu.

"Ah terima kasih tapi tak apa,aku tak kesusahan" tolak Rōzu halus.

"Yah padahal aku ingin membantu mu" Haruka berkata dengan mimik wajah sedih yang di buat-buat.

"Benarkah? Umm kalau begitu kau bisa menanam bibit ini di taman sebelah sana" Rōzu menyerahkan bibir bunga tulip yang berumur 2 bulan kepada Haruka.

"Baiklah!" Haruka bergegas dan menanam bunga.

Rōzu mengelap peluh di keningnya,ia sudah menanam bunga mawar itu di pot. Saat memandangi kotak berisi bibit bunga,ia lekas menanam bunga matahari dan Lily.

Rōzu menanami taman itu dengan beragai bunga,ia tersenyum cerah melihat hasil karyanya. Apa lagi melihat bibit lavender yang hampir berbunga,gadis itu semakin melebarkan senyumnya.

"Woah kalian berdua yang menanam ini?" Sumire datang dengan berdecak kagum.

"Tidak kok,aku hanya menanam di bagian ini. Sedangkan yang itu Haruka" jelas Rōzu.

Sumire melihat ke bagian sisi taman yang di olah oleh Haruka. Disana hanya terisi bibit bunga tulip, sedangkan Haruka tengah duduk di kursi taman.

Sumire lalu mengalihkan perhatiannya ke sisi taman yang di olah Rōzu. Sumire bisa melihat berbagai bibit yang Rōzu tanam,mungkin ada 3 sampai 4 jenis bunga yang berbeda.

"Jangan kelelahan ya Rōzu,aku tak mau kau sakit lagi" Sumire mengelap peluh di kening Rōzu.

"Hehe...tidak kok,aku suka berkebun jadi ini sudah biasa" Rōzu menampilkan cengiran khasnya.

"Ya sudah,ayo ke dalam. Sebentar lagi makan siang" ajak Sumire.

"Iya,aku akan meletakkan pot-pot ini di kamar ku dulu. Kamu dan Haruka bisa ke dalam duluan"

ini nyata? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang