kuning dan merah

195 37 12
                                    

______________

Karya sendiri!
Minjem Charanya © Om Masashi Kishimoto.

Harap follow akun author dan vote ini cerita!

You enjoy? Follow and vote please...!

Dimohon buat baca teks paling bawah ya!?

>‿<

_____________
































Author POV:

Akhir-akhir ini hari-hari Rōzu menjadi lebih tenang? Atau umm atau bisa di bilang menyenangkan.

Yah walau itu di mulai semenjak 2 minggu yang lalu. Tak ada perlakuan aneh dari para pangeran vampir atau hal-hal yang membuat dia takut.

Contohnya?

Para pangeran sibuk dan Rōzu merasa senang, apa lagi sikap Haruka yang selalu berbuat baik kepadanya.

Contohnya?

"Rōzu mau ku ambilkan selimut?" Tanya Haruka.

Sekarang Haruka dan Rōzu,um lebih tepatnya bersama dengan Moegi dan Sumire. Mereka berempat sedang duduk di taman,Susana sore yang dingin tak menghalangi mereka untuk melihat taman bunga yang indah.

"Ah tak usah Haruka,Aku tak begitu kedinginan" jawab Rōzu dan tersenyum ramah.

'bodoh' batin Haruka puas.

Haruka tersenyum sinis saat Rōzu tak lagi menatapnya,betapa mudahnya membohongi anak ini. Yah seperti itu pemikiran Haruka.

"Wah tak ku kira bunga-bunga yang kalian tanam akan secantik ini! Sugoi!" Decak kagum Moegi.

"Ya, Rōzu menanam banyak bunga. Tapi sayang bunga matahari itu tak secerah saat siang" kata Sumire dan menunjuk bunga matahari.

"Umm,walau tak secerah di sing hari. Tapi bunga matahari seperti penerang di kebun ini, dia sangat cantik" Rōzu tersenyum melihat ke lahan bunga matahari yang berbunga indah.

"Aku setuju dengan Rōzu!" Teriak Moegi.

"HAI KALIAN! CEPAT MASUK!"

Teriak seorang pelayan yang lebih tua dari mereka,seniorlah istilahnya.

"HA'I!" Jawab keempatnya tegang.

"Hahahahaha..." Lalu setelahnya saling mandang dengan tawa renyah.

'Kami-sama terima kasih, Aku tak akan melupakan mereka dan kebahagiaan hari ini'

Rōzu memandang ketiga temannya dengan mata berbinar,ia bahagia.

Setelah itu mereka istirahat di kamar dan Rōzu di kamar tamu yang itu,tau kan.

Rōzu selesai mandi dan mengganti baju,ia beralih duduk di dekat jendela dan mengamati dua pot bunga yang 2 Minggu lalu ia bawa.

"Kata Nenek Chiyo, bunga ini tak tumbuh. Tapi ini?" Rōzu menyentuk daun bunga Mawar yang tumbuh.

"Bahkan mawar ini tumbuh dengan cepat,umm nanti warna bunganya apa ya?" Monolog Rōzu.

"Hai sedang apa?"

"Wuaaa!" Kaget Rōzu saat Gaara datang dan berbisik tempat di telinganya.

Gaara hanya tersenyum melihat Rōzu yang tengah mengelus dadanya. Sumpah! Hilang di mana coba poker facenya?!.

ini nyata? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang