08

207 44 1
                                    


hari demi hari berganti, seiring dengan intensitas pertemuan aska-mei yang kian bertambah.

yang awalnya cuma nganter mcd berkembang jadi nganter jemput, hehe.

udah kayak ojek aja si aska.

kayak sekarang ini, aska lagi nunggu mei di depan kosnya. mau berangkat bareng katanya.


"ka."


aska yang sedang memainkan ponselnya menoleh dan menemukan mei yang berdiri sambil menguncir rambutnya.

"ayo berangkat." kata mei lagi.

aska mengangguk, mengulurkan sebuah helm yang diterima mei dengan wajah bingungnya.

"ngapain pake helm? kan kampus deket doang."

walaupun heran namun mei tetap memakai helm itu di kepalanya.

"naik dulu." kata aska.

setelah mei naik, aska menjalankan motornya dengan kecepatan sedang.

10 menit setelahnya mereka sampai di depan gerbang utama kampus, tapi bukannya masuk kedalam aska malah menambah laju motornya.


"HEH NGAPAIN LO BOCAH!!" seru mei.


aska terkekeh melihat wajah panik meisha yang terlihat sangat lucu.


"ASKA STRESSS MAU NGAPAIN?"

"HAH GUE BELUM MAU KAWIN MEI."

"MAU NGAPAIN SETAN!!!"

"OH LO MAU SARAPAN KETAN??"

karena aska tidak menangkap pertanyaannya, mei memutuskan untuk mencubit pinggang aska.

"ADUH MEI GOBLOK LO NGAPAIN."

"MINGGIR DULU!!!"

aska pun menepikan motornya.

"apasih mei?"

"kita mau ngapain ka?"

"rahasia, pokoknya lo bakal seneng deh gue jamin."

mei mencebikan bibirnya.

YAAMPON LUCU BGT, TAHAN KA, batin aska meraung raung.

"tapi kelas gue gimana ka? gue ga sempet tipsen." kata mei.

"chat aja temen lo sekarang."

"IH ASKAAAA."

"astaga mei yaudah lo mau turun? gue pergi sendiri aja deh."

"ih yaudah yaudah gue ikut, chat jeje dulu bentar."

"yaudah."

"dah." kata mei setelah mengabari temannya.

aska mengangguk, "kuy jalan."

vespa abu itu pun melaju kembali, kini dengan ketenangan yang mengiringi perjalanan mereka.

sesekali aska melirik kearah spion, melihat wajah mei yang sangat lucu dimatanya.

terkadang mei melamun, selanjutnya ia mencebik, atau melantunkan beberapa lagu dari bibirnya. dan semua itu tidak terlepas dari sepasang netra milik aska.

entah kapan perasaan itu dimulai, namun aska sadar bahwa ia telah jatuh dalam pesona aurora meisha.

jauh sebelum pertemuan pertama mereka.

tbc~

unreal || Hamada Asahi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang