keesokan harinya, mei terbangun dengan rasa pusing yang luar biasa di kepalanya.kali ini pusing sungguhan bukan karena efek aska, hehe.
tertidur pukul 2 dini hari dan terbangun dalam keadaan kaget karena gedoran yang terdengar dari pintu kamar kosnya.
untung hari ini mei tidak ada kelas, jadi ia aman.
"sebentar." katanya setelah mendengar gedoran pada pintu kamarnya lagi.
mei berdiri, tangannya berpegangan pada dinding dan berjalan pelan menuju pintu.
dan seketika ia menyesal membukakan pintu untuk orang ini.
sahabatnya yang kemarin malah meninggalkannya berdua dengan aska.
"pulang lo." usir mei.
jeje mengerucutkan bibirnya, "gue bawa sarapan loh mei."
"ck, yaudah masuk."
katakan saja mei murah karena bisa bisanya disogok hanya dengan kata sarapan. namun perutnya tidak bisa bohong. ia sangat lapar dan tidak ada tenaga, juga kepalanya yang sangat pusing. jadilah ia menerima jeje masuk.
"nih bubur." kata jeje sambil mengeluarkan 3 plastik bubur.
"kok tiga?" tanya mei.
"gue dua, lo satu."
"maruk anjir."
jeje menaikan kedua bahunya, tanda tak peduli. ia berjalan kearah rak piring mini yang ada di sudut kamar mei. mengambil 2 mangkuk untuknya dan juga meisha.
"je sekalian panadol dong di box kecil tuh."
"lo sakit?"
"pusing gue."
setelah memgambil mangkuk dan panadol, jeje duduk diatas karpet. membuka bungkusan plastik berisi bubur untuknya dan meisha.
"kenapa bisa sakit lo." tanya jeje di sela sela memakan buburnya.
"ya namanya manusia bisa sakit lah, aneh lo."
"ya maksud gue kan kemarin masih b aja."
"jangan ngomongin kemaren kemaren deh, gue masih kesel ya sama lo."
mendengar keluhan mei membuat jeje tertawa.
"kenapa sih? kan gue ngasih lo waktu ngobrol sama aska. lagi si aska serem banget jir udah kayak kesurupan maung."
mei mengangguk.
"iya serem banget asli. si janu gapapa tuh? si aska aja luka sedikit gimana si janu." tanya mei.
jeje menepuk kedua tangannya. membuat mei kaget dengan tingkah temannya yang kelewat random itu.
"napa sih anjir gajelas lo tepok tepok tangan."
"sumpah ya mei, lo harus tau si janu babak belur parah! gila banget sih aska. kayaknya janu ada patah tulang di idung nya deh soalnya temen temennya langsung pada bawa ke rs."
"demi apa lo?"
"demi apapun mei. gue ngilu sendiri liatnya."
"ah anjir gue jadi takut temen temennya janu ngincer aska, je."
"gabakal. kemarin kating yang ikut tanding kayaknya anak seni deh, dia datengin tongkrongan pas lo sama aska udah ke unit kesehatan. katanya jangan berani ngeroyok aska kalo ga 5 angkatan anak seni yang turun tangan. serem banget cowok lu mei."
mei terdiam. tidak menyangka bahwa aska se- bahaya itu. lima angkatan fakultas seni akan turun tangan bila aska diincar senior nakal? gila. ternyata mei belum mengetahui siapa aska sepenuhnya.
"je."
jeje menoleh kearah meisha, dengan mulut yang masih sibuk mengunyah.
"kemarin gue ditembak."
"uhuk uhuk."
"eh eh minum minum jir malah nyembur— KARPET GUE BARU DI LAUNDRY!!"
"maap maap, syok saya. terus lo jawab apa?"
"belom gue jawab, abisnya dia kayak ngasih pilihan gitu. gue jadi pacarnya atau dia yang bakal pergi lebih awal."
"pergi lebih awal? berarti kalaupun lo terima dia bisa pergi sewaktu waktu dong?"
mei mengangguk. setuju dengan pertanyaan yang jeje ajukan.
melihat wajah sendu sahabatnya, membuat jeje mendekat dan mengusap punggung mei.
"mei, gue bukan maksud menggurui lo, ya lo tau lah gue juga jomblo. tapi menurut gue kalo untuk saat ini lo seneng ada di deketnya, lo kangen kalo dia gaada di sisi lo, dan lo butuh kehadirannya, lo bisa coba buat terima dia.
kita pikir jangka pendeknya dulu mei. kalo lo berdua emang saling mencintai yaudah kan mau nunggu apalagi? lagi pula gue yakin aska pasti bisa jagain lo.
nah nanti, kalo hubungan lo sama aska udah berjalan lumayan lama lo bisa tanya aska pelan pelan maksud ucapan dia yang bilang mau pergi itu apa.
untuk saat ini nikmatin aja dulu mei semua momen lo sama dia. itung itung bikin kenangan sama aska kan. lagian kata gue sih lo gak bisa jauh jauh dari aska, aska kan obat lo. obat rindu, jiaaakh."
mei terkekeh mendengar candaan yang di selipkan jeje.
jeje benar, kenapa mei harus ragu dengan aska? toh untuk saat ini semua yang aska lakukan sangat bisa membuatnya jatuh cinta semakin dalam dengan pemuda savero itu.
oke, jawaban atas pertanyaan aska kemarin sudah mei dapatkan. thanks to jeje.
aska🧐
ka, jam 2 nanti ketemuan di taman yg waktu itu ya? gue mau ngomong.
tbc~
chapter depan jadian ga sieee🤭
KAMU SEDANG MEMBACA
unreal || Hamada Asahi
Fanfictionperasaannya terasa nyata, namun mengapa eksistensinya seperti fatamorgana, juga semesta yang memberi tanda bahwa mereka tidaklah bisa bersama. aska, kamu nyata atau ilusi semata? asahi (treasure) x you. warn : - harsh words - semi baku - lokal au ©️...