19

192 35 6
                                        


seperti pasangan kekasih pada umumnya, pasangan yang baru jadi kemarin itu memutuskan untuk berkencan.

jadi rencananya setelah kelas mereka selesai, aska akan menjemput mei ke fakultas nya. untung jadwal mereka hari ini hampir sama.

oh, dan aksi aska menjemput meisha itu tidak luput dari niat tersirat nya untuk memberi tahu pada seluruh warga kampus bahwa mulai saat ini aurora meisha adalah gadisnya.

aska anti backstreet backstreet club. go public for better life.

biar janu dan cowok cowok kurang ajar di luar sana juga tidak berani berbuat macam macam pada meisha nya.

"aku udah di parkiran deket atm ya." kata aska.

"iya sayang sebentar aku kesana."

baru jadian udah sayang sayangan aja :)

5 menit kemudian mei keluar dari gedung fakultas nya. berlari tidak begitu kencang saat netranya menangkap presensi sang kekasih diatas vespa abu nya.

"askaaaa."

aska menoleh, tersenyum saat melihat meisha yang berlari kearahnya.

kedua tangannya terbuka menyambut meisha masuk kedalam pelukannya.

"kita mau kemana aska??" tanya mei sambil mendongakan kepala guna melihat aska.

dari bawah aja ganteng banget yaampun, batin meisha.

"kamu maunya kemana?" tanya aska.

"pengen makan bakmie."

"mau bakmie mmm ga? cabang barunya ada di teumall. aku mau mampir ke gramed juga soalnya."

mei mengangguk, "boleh."

aska mengangguk, memasangkan helm berwarna putih tulang di kepala gadisnya.

mei naik ke boncengan aska. namun bukannya jalan, aska malah terus memandangi mei dari kaca spionnya.

"ayo aska ih kenapa malah liatin aku."

aska tersenyum, sebelum sebelah tangannya menarik kedua tangan meisha untuk melingkari pinggangnya.

"biar kayak orang pacaran mei."

mei terkekeh, "modus lo."

vespa abu itu pun mulai melaju. meninggalkan parkiran yang sebenarnya ramai namun kedua orang ini tidak sadar karena sibuk bermesraan.


30 menit kemudian mereka sampai di sebuah mall yang tidak jauh dari kampus mereka.

setelah memarkirkan motornya, aska menggenggam tangan mei yang diterima mei dengan senang hati.

dua sejoli itu berjalan memasuki kawasan mall dengan tangan tertaut. seperti takut jika salah satu nya akan hilang jika tidak sengaja melepas genggaman tangan mereka.

"aska aska bentar!!!"

"apa mei?"

mei menunjuk salah satu stan boba.

"mau itu." katanya.

aska mengangguk, berjalan kearah stan boba dengan mei disebelahnya.

15 menit menunggu, kini mei telah mendapatkan chocolate hazelnut milk tea di genggamannya. sesekali mengarahkan minuman itu ke bibir aska agar pacarnya itu juga bisa merasakan minuman nya.

"langsung ke bakmie nya apa ke gramed dulu mei?" tanya aska.

"ke gramed dulu aja ka, aku masih agak kenyang."

"oke."

keduanya masuk ke gerai yang bertuliskan 'gramedia' diatasnya.

"kamu mau ikut aku atau mau cari yang lain?"

"aska mau cari apa emang?"

"alat lukis. udah pada abis mei, aku kalo gabut kan suka ngelukis."

deg

another similarity between them, batin meisha.

mei tersenyum, "aku mau ke tempat novel aja deh."

"yaudah, aku disitu ya sayang."

"heem."

setelah aska pergi, mei berjalan kearah rak novel sambil membuka ponselnya.

the similarity between aska au & aska rl
- dimple klo senyum
- makanan kesukaan popmie
- hobi melukis
- jago main bola
- goldar ab

kurang satu lagi. kemiripan antara aska pacarnya dengan aska tokoh di ceritanya.

meskipun mei sudah tidak mau ambil pusing, namun tetap saja ia penasaran dengan kesamaan mereka. hanya kurang satu kesamaan lagi dan mei akan melihat apakah akan ada sesuatu yang terjadi atau tidak.

terlalu fokus bermain ponsel membuat mei tidak sengaja menabrak seseorang yang berjalan berlawanan arah dengannya.

mei mematung.

bukan, bukan karena ia kaget karena tabrakan. namun orang yang ditabrak nya barusan malah menembus dirinya.

seakan mei tidak terlihat, atau justru mei yang tersesat di alam mereka.

setelah menenangkan diri beberapa saat, mei melihat sekelilingnya.

semua masih sama, ramai dan tidak mencekam.

lantas tadi itu apa?

tidak ingin ambil pusing, gadis itu meneruskan langkahnya kearah rak novel. memilih novel mana yang akan ia beli.

netranya terpaku melihat sebuah novel yang judulnya sangat ia kenal.


'Dia, Aska Savero."


mei menenangkan dirinya, berjalan mendekat kearah buku itu. membalik buku yang sudah terbuka plastik nya dengan tangan gemetar.

namun buku itu terjatuh.

terbuka tepat di halaman terakhir.

menunjukan sebuah kalimat.

yang singkat namun sarat akan makna.


'saat kedua insan itu berada di puncak kebahagiannya, lantas kesengsaraan yang sebanding akan datang menghampiri mereka.'


juga dengan coretan pena di bawah kalimat nya.


'it's not real, meisha.'

tbc~


DOUBLE UPDATE BUAT PERMINTAAN MAAFKU

btw yg punya twitter ayo temenan🥰
@.salsaleys dm aja yaa👍

unreal || Hamada Asahi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang