09

187 39 3
                                    


"PUNCAK?! IH ASKA LO NGAJAK GUE KE PUNCAK?!!"

"kalem mei."

"AYOK KITA KE KEBUN TEH ASKA!"

"makan dulu."


mei memekik terkejut saat tangan kanan aska meraih tangan kirinya. membawanya masuk ke sebuah warung sederhana yang menyajikan mie instan, roti bakar, dan menu menu lainnya.

"mau apa?" tawar aska.

mei tampak berpikir sejenak.

"roti bakar coklat sama milo anget deh."

"oke."

aska berjalan kearah pemilik warung, memesan makanan untuk mereka berdua. dan kembali duduk di sebelah mei setelah menyebutkan pesanan mereka.

bentuk meja di warung ini memanjang dengan kursi yang dijejerkan bersebelahan. membuat aska duduk tepat disamping meisha.


"lo kok tiba tiba ngajak kesini sih?" tanya mei memulai percakapan.

aska menoleh, "gatau, gue lagi pengen sama lo aja."


sialan, kenapa ni cowo frontal banget, batin mei speechless.


"kenapa emang?" tanya mei lagi.

"jangan sok gatau mei, gue yakin lo bisa ngertiin maksud sikap gue ke lo belakangan ini." jawab aska.


mei speechless pt.2.


"tapi... kenapa gue? kita bahkan baru kenal belum lama ka.."

"lo emang baru kenal gue, tapi gue udah lama merhatiin lo."


mei speechless pt.3.

"loh tapi pas kita ketemu di taman kenapa lo kayak yang baru kenal gue?"

"acting mei, biar ga disangka secret admirer banget."

mei terdiam sebentar sebelum melanjutkan kembali pertanyannya.


"kenapa merhatiin gue? sejak kapan?"

"waktu awal ospek. inget ga ada cowok yang ga sengaja nabrak lo sampe sebelah flat shoes lo copot?"

"ing— ANJIR ITU LO?! IH ASKA GUE SAMPE DIHUKUM TAU GAK SIH GARA GARA GA SADAR ITU SEPATU COPOT."


aska tertawa terbahak mendengar keluhan mei. bukan bermaksud untuk bahagia diatas penderitaan mei, melainkan mengingat kembali dirinya yang kebingungan mencari pemilik sepatu yang lepas itu.


"sorry sorry, gue udah usaha manggil manggil lo mei sampe ngejar lo tapi lo keburu masuk ke barisan maba ft."

"ngeselin banget lo."

"haha, tapi karena kejadian itu gue jadi tau muka lo. dan tau nama lo pas lo dipanggil kedepan buat dihukum."

"terus lo seneng gitu?"

"gak lah mei, kan niat nya gue pengen balikin sepatu lo itu."

"terus mana sepatunya? kan kita udah ketemu!"


aska terdiam sebentar, memandang mei yang mengadahkan tangan didepannya.


"hehe ilang mei, maap banget."


mei melotot, tidak percaya aska menyebutkan dosa nya secara gamblang.


"IH ASKA!!! aduh gue mau marah tapi masih pagi, yaudah lah biar aja."


aska terkekeh, mengarahkan tangan kanannya untuk mengelus kepala mei beberapa kali. membuat mei terdiam merasakan sensasi yang baru pertama kali dirasakan olehnya.


"nah makanya mei, gue ngajak lo kesini. sebagai permintaan maaf gue, gue bakal nurutin lo mau ngapain aja. nanti pulangnya baru mampir ke store buat beli sepatu lo."

mei speechless pt.4.

gila ya cowok dihadapannya ini. benar benar tidak terduga.

baru saja mei ingin membantah perkataan aska, tetapi sepiring roti bakar, semangkuk mie rebus, dan dua gelas milo hangat terpampang di depan mereka.

yang membuat mei seakan lupa dengan protesan yang ingin dilayangkan pada aska.

selanjutnya hanya keheningan yang ada. keduanya sibuk memakan makanan masing masing. mengisi energi untuk menikmati satu hari baru dengan orang baru dalam hidup mereka.

tbc~

TRIPLE UPDATE YUHUUUU~~~

unreal || Hamada Asahi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang